Mohon tunggu...
Sustiani Aulia Rachmi
Sustiani Aulia Rachmi Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN di Kota Depok

Menyukai konten-konten pendidikan dan cerita inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggapai Cahaya Pendidikan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

28 September 2023   12:35 Diperbarui: 28 September 2023   12:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan panjang bukan hanya untuk dikenang
Namun untuk dibagikan sebagai penerang
Kepada siapapun yang membaca
Inilah jasa tulus sebagai tanda
Menginspirasi dengan cerita dan semangat yang membara.

Hari demi hari dijalani, hingga pada saat di mana saya mempelajari makna pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan murid untuk dapat memaksimalkan potensi. Sebuah perubahan positif yang harus dijalani untuk kemajuan pendidikan di sekolah kami. Merancang pembelajaran yang kreatif dan berpihak pada murid seyogianya memang menjadi tugas wajib seorang guru, update dan upgrade ilmu adalah kunci. Setiap murid adalah individu yang unik. Keragaman, keunikan, kekuatan, dan kebutuhan belajar yang berbeda itulah yang akan kita layani dalam sebuah rancangan pembelajaran berdiferensiasi.

Semua rasa bercampur aduk ketika mempelajari hal baru. Semangat sudah pasti, rasa bingung dan khawatir tak dapat dipungkiri. Khawatir pada saat pelaksanaan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan harapan. Tapi, guru pun butuh belajar, sebagai penenang dalam kekhawatiran, saya selalu berkata dalam hati, "It's okay if it's not perfect on the first try, everything takes time." 

Dalam rangka meminimalisir kegagalan, saya belajar lebih giat. Eksplorasi konsep pada modul materi juga ruang kolaborasi, sudah menjadi fokus yang utama. Selain itu, saya pun berselancar dunia maya, PMM dan youtube menjadi sumber utama. Luar biasa hebat para guru di Indonesia, menjadi inspirasi dalam mengembangkan pendidikan sepanjang masa. Oh! ternyata selama ini saya sudah melakukan pembelajaran itu, hanya saja tidak diperdalam dengan rancangan pembelajaran berdiferensiasi yang lebih proper. Beruntungnya saya mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak, pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan menjadi alat untuk memprakarsai perubahan dan perbaikan.

Selama 1 bulan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi, hal utama sebelum melakukan aksi nyata/ mengimplementasikannya kepada murid di kelas adalah saya harus memahami kebutuhan belajar mereka. Melakukan pemetaan berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar melalui asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif pun dilakukan. Selanjutnya saya membuat beberapa rancangan pembelajaran berdiferensiasi yang tepat untuk diimplementasikan kepada murid. Teman-teman guru, 

"Secara individu, kita adalah satu tetes, tapi bersama-sama, kita adalah lautan." -Ryunosuke Satoro.

 Kolaborasi memungkinkan kita untuk mengetahui lebih banyak daripada yang mampu kita ketahui sendiri, dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi, tentunya saya berdiskusi dan saling bertukar pikiran dengan rekan sejawat. Selain agar mendapatkan hasil yang maksimal, secara tidak langsung kita juga berbagi pengalaman.

Bagi saya, mengikuti Program Guru Penggerak bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah keharusan. Salah satu ujung tombak keberhasilan pendidikan adalah guru dan seorang guru harus terus menggali potensi, mengembangkan kompetensi diri, menjadi seorang teladan, dan menjadi contoh yang baik bagi murid dan rekan sejawatnya. Ilmu yang didapatkan akan bermanfaat bila diaplikasikan dan disebarkan kepada yang lain. Semoga tulisan ini dapat menjadi penyemangat dan motivasi bagi rekan guru yang sedang berjuang dalam meraih kesuksesan. Salam Guru Penggerak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun