Mohon tunggu...
susteryohani
susteryohani Mohon Tunggu... Mahasiswa - biarawati

Tuhan adalah andalanku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komitmen yang Tinggi Menghasilkan yang Baik dalam Diri

24 April 2024   15:15 Diperbarui: 24 April 2024   15:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu ketika seorang anak remaja perempuan melihat seorang dokter yang ada di samping rumahnya dan ketika melihat dokter itu berkatalah anak remaja itu dalam hatinya, Tuhan kelak aku mau menjadi dokter. Pengalaman itu membuat dirinya termotivasi untuk belajar dan rajin berdoa supaya permohonannya terkabul. Akhirnya anak remaja itu menjadi dewasa dan telah menginjak SMA kelas tiga, karena sebentar lagi mau tamat anak itu termenung dan berkata apakah aku bisa mencapai cita-citaku itu?. Ia melihat latar belakang keluarganya yang sederhana dan ia merasakan bahwa ia tidak akan sanggup dengan itu. Suatu ketika pergilah anak ini ke gereja dan sambil bermohon supaya keraguannya itu dapat ditemukannya jawaban dari keraguannya. 

Ketika ia berkempul bersama dengan teman-temannya, salah seorang dari mereka berkata aku sebenarnya mau menjadi dokter tapi masuk ke tempat itu susah, banyak tantangan yang harus di lalui. Aku takut kalau-kalau aku tidak terpilih di antara orang banyak itu. Mendengar itu anak itu menjadi takut dan gelisah serta bertanya dalam diri bagaimana ini sanggupkah aku?. Keraguan itu muncullah ungkapan dalam hatinya, mengatakan jangan takut. Berjalannya waktu dalam kebimbangan itu dalam doa terungkaplah satu kalimat doa yang mendalam dari hatinya berkata "jadilah padaku menurut perkataan-Mu". Ungkapan ini menguatkan hatinya untuk bangun dari rasa takutnya serta optimis untuk mencapai cita-citanya.

            Anak remaja ini kembali ke rumah dan bercerita kepada ibunya tentang pengalaman yang telah ia alami terutama pengalaman yang membuat dirinya pesimis. Lalu jawab ibunya kepadanya dalam kitab suci mengatakan banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih. Lalu kata ibunya lagi maka jadikanlah diri yang terpilih. Mendengar ungkapan dari ibunya ia berkata dalam hati betul aku akan menjadi yang terpilih di antara orang banyak itu. Berjalannya waktu setelah masuk di perguruan kedokteran ia berusaha dan berjuang supaya ia menjadi yang terpilih, ketika ia terjatuh dari setiap pengalaman yang di alami ia berusaha untuk bangun dan berkata aku pasti bisa, dan hingga akhirnya dalam perjuangannya ia terpilih menjadi yang terbaik dari antara teman-temannya, satu hal yang ia alami bahwa dalam setiap kesulitan, kebimbangan, dan kebahagiaan ia selalu kembali kepada Tuhan untuk bersyukur dan memohon berkat dari Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun