(Oleh: Susmiyati 2015030009 PGMI IIa)
Berdasarkan diskusi yang dilakukan pada kelas PGMI IIa hari Senin 28 Maret 2016, ketrampilan menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain secara tidak langsung. Menulis merupakan salah satu instrumen penting dalam dunia pendidikan. Karena pada dasarnya kegiatan pembelajaran tidak lepas dari kegiatan menulis. Berdasarkan pengamatan yang ada dilingkungan sekitar, tahapan menulis terbagi menjadi beberapa tingkatan. Yang pertama adalah tingkat pemula atau masa dimana anak baru mengenal bentuk dan ukuran huruf tetapi belum bisa menyusun menjadi sebuah kalimat atau kata biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Yang kedua adalah tingkatan dimana anak sudah mengerti cara kerja huruf tapi biasanya anak belum bisa menggunakannya dengan sempurna. Yang ketiga adalah anak sudah mulai menguasai huruf hanya saja tulisan belum bisa dibaca dengan jelas oleh orang lain, karena biasanya anak belum bisa menulis dengan seni yang baik. Dan yang keempat adalah tingkatan dimana anak sudah menguasai dan pada sistem tata tulis semakin baik, biasanya terjadi pada masa transisi anak memasuki pendidikan dasar.
Sebagai pendidik yang baik dan profesional, alangkah baiknya jika bisa menerapkan dan bisa melatih peserta didik untuk trampil menulis yang akan membawa manfaat untuk diri sendiri dan orang lain, yaitu dengan cara melatih anak untuk menghasilkan karya tulis sejak dini. Seorang guru sekolah dasar baik berbasis umum ataupun agama, baiknya bisa mengarahkan peserta didik untuk selalu mengasah kemampuan dalam membuat karya tulis. Seorang guru harus memberikan apresiasi dalam setiap karya tulis yang dibuat oleh masing-masing peserta didik. Pendidik bisa membantu peserta didik yang sedang mengembangkan karya tulis dengan cara mengirimkan hasil karya peserta didik ke media cetak atau pun media online. Jika hasil karya tersebut mampu diunggah ke media, seorang anak akan semakin terpacu untuk lebih giat dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
Alangkah baiknya juga, jika seorang pendidik tetap membantu mengembangkan suatu hasil karya sesuai perkembangannya dan dimulai dari membuat puisi yang sederhana. Contohnya, yaitu
Kelinci ku
Kelinciku, oh kelinciku
Kau sangat manis
Kau selalu ada bersama aku
Meskipun hanya tediri dari tiga baris dan belum benar jika dibuat seasuai aturan yang ada, seorang pendidik harus mampu menghargai dan memaklumi karena itu memang kemampuan anak tingkat dasar. Dan peserta didik harus terus memotivasi agar peserta didik mampu untuk lebih mengembangkannya lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI