Kekurangan:
- Invasif dan memerlukan anestesi.
- Digunakan hanya jika diperlukan informasi tambahan yang tidak bisa diperoleh dari metode non-invasif.
5. Pengukuran Biokimiawi dalam Darah dan Urine
Pengukuran kadar kalsium dalam darah dan urine dapat memberikan informasi tentang metabolisme kalsium dalam tubuh. Tes ini melibatkan pengukuran kalsium serum, kalsium urine 24 jam, dan penanda biokimia lainnya seperti PTH (parathormon), vitamin D, dan fosfat.
Keuntungan:
- Non-invasif dan mudah dilakukan.
- Dapat memberikan informasi tentang keseimbangan kalsium tubuh secara keseluruhan.
Kekurangan:
- Tidak memberikan informasi langsung tentang kadar kalsium dalam tulang.
- Dipengaruhi oleh banyak faktor lain yang bisa menyebabkan fluktuasi kadar kalsium.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Kalsium Tulang:
- Diet: Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk kesehatan tulang.
- Aktivitas Fisik: Olahraga beban dapat meningkatkan BMD.
- Hormon: Hormon seperti estrogen dan testosteron mempengaruhi metabolisme tulang.
- Usia: BMD cenderung menurun dengan bertambahnya usia.
- Genetik: Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam menentukan kepadatan tulang.
Pencegahan dan Pengelolaan:
- Diet Seimbang: Konsumsi cukup kalsium dan vitamin D.
- Olahraga Teratur: Terutama latihan beban dan kekuatan.
- Gaya Hidup Sehat: Menghindari merokok dan alkohol berlebihan.
- Suplemen: Bila diperlukan, suplemen kalsium dan vitamin D.
Pemantauan rutin dan pendekatan holistik dalam gaya hidup dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah penurunan kadar kalsium dalam tulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H