Penentuan kadar kalsium tulang adalah aspek penting dalam evaluasi kesehatan tulang, terutama untuk mendeteksi penyakit seperti osteoporosis dan kondisi lain yang mempengaruhi kekuatan tulang. Berikut adalah beberapa metode utama yang digunakan untuk menilai kadar kalsium tulang:
1. Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DEXA atau DXA)
DXA adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur kepadatan mineral tulang (BMD), yang mencerminkan kadar kalsium dalam tulang. Prinsip kerja DXA adalah menggunakan dua sinar X dengan energi berbeda untuk membedakan antara tulang dan jaringan lunak.
Keuntungan:
- Non-invasif dan cepat.
- Tingkat radiasi rendah.
- Akurat dan dapat diandalkan.
Kekurangan:
- Tidak memberikan informasi langsung tentang kadar kalsium, tetapi tentang kepadatan mineral secara keseluruhan.
2. Quantitative Computed Tomography (QCT)
QCT adalah metode pencitraan yang menggunakan CT scan untuk mengukur kepadatan tulang. Metode ini dapat memberikan gambaran tiga dimensi tentang distribusi mineral dalam tulang.
Keuntungan:
- Memberikan gambaran tiga dimensi.
- Dapat mengukur BMD pada tulang trabekular (bagian dalam tulang) dan kortikal (bagian luar tulang).
Kekurangan:
- Radiasi lebih tinggi dibandingkan dengan DXA.
- Lebih mahal dan tidak tersedia secara luas.
 3. Ultrasonografi Tulang
Ultrasonografi tulang menggunakan gelombang suara untuk menilai kepadatan tulang, biasanya pada tumit.
Keuntungan:
- Non-invasif dan tidak menggunakan radiasi.
- Portable dan relatif murah.
Kekurangan:
- Kurang akurat dibandingkan DXA dan QCT.
- Tidak bisa digunakan untuk semua bagian tubuh.
4. Biopsi Tulang
Biopsi tulang adalah prosedur invasif yang melibatkan pengambilan sampel jaringan tulang untuk analisis laboratorium.
Keuntungan:
- Memberikan informasi langsung tentang komposisi tulang, termasuk kadar kalsium.
