Mohon tunggu...
Susi Susanti
Susi Susanti Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa disalah satu universitas swasta fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Guru terhadap Siswa

25 Juni 2023   11:34 Diperbarui: 25 Juni 2023   11:37 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEKERASAN GURU TERHADAP SISWA

Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mendidik dan membentuk karakter anak selain dirumah. Di sekolah guru berperan sangat penting dalam membentuk karakter dan moral anak. Seperti halnya orangtua, guru di sekolah selain bertugas untuk mengajar, juga memiliki tugas yang hampir sama dengan orangtua yaitu mendidik anak menjadi pribadi yang baik. Kedekatan siswa dan guru mejadi hal yang snagat penting disuatu sekolah.

Guru dan siswa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia Pendidikan. Hubungan antara guru dan siswa kadang berjalan harmonis, namun tidak jarang bersifat kontra. Dalam menjalani perannya, guru dituntut untuk mengayomi semua siswanya. Namun, dalam mendidik siswanya, terutama dalam hal disiplin, seringkali oknum guru memperlakukan siswa dengan kasar mengakibatkan terjadinya tindak kekerasan terhadap siswa.

Secara umum, kekerasan diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh satu individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik dan mental. Kekerasan pada siswa adalah suatu tindakan kekerasan yang dialami siswa yang dilakukan oknum guru di sekolah dengan alasan mendisiplinkan siswa. Ada beberapa bentuk kekerasan yang umumnya dialami oleh siswa seperti kekerasan fisik yang dapat mengakibatkan luka atau cedera pada siswa, contohnya memukul, mencubit, dan lain-lain. Diangkat dari contoh kasus kekerasan fisik yang dialami oleh siswa-siswi SMP Sunan Giri, mereka sering kali mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis.

Kekerasan di sekolah yang sering terjadi dibenarkan oleh masyarakat bahkan orangtua dari siswa. Kekerasan juga menjadi alasan untuk guru menghukum atau memberi sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan baik dari guru maupun sekolah. Hukuman tersebut akan mempengaruhi konsentrasi, prilaku, hingga tidak tertutup kemungkinan anak menjadi malas belajar dan bisa bolos sekolah. Padahal peraturan yang dibuat oleh guru atau sekolah itu sudah ditentukan, hanya saja dalam implementasinya yang salah.

Jika sudah terjadi kekerasan pada siswa tidak hanya oknum guru yang disalahkan akan tetapi nama baik sekolah menjadi tercemar. Sekolah merasa dirugikan tentang kasus kekerasan tersebut, apabila pihak orangtua membawa ke jalur hukum. Orangtua melihat anaknya diperlakukan tidak baik atau mengalami kekerasan juga tidak terima dan terkadang melakukan tindakan ke jalur hukum. Pada akhirnya sekolah dan orangtua melakukan negosiasi atau bermusyawarah agar bisa menyelesaikan secara kekeluargaan dan damai.

Berdasarkan dari paparan tersebut, maka artikel ini secara mendalam membahas tentang bentuk kekerasan guru terhadap siswa. Dari kasus tersebut kita dapat belajar bahwa menjadi seorang guru itu tidak hanya mendidik secara tegas akan tetapi harus melihat sisi kemusiaan terhadap siswa. Begitupun sebaliknya, siswa juga harus menghormati dan menghargai sosok guru karena guru juga orangtua kita sebagai siswa di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun