Mohon tunggu...
Susi Susanti
Susi Susanti Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas Muhammadiyah mataram

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Emosional Intelligence Menurut Daniel Goleman

8 November 2024   10:37 Diperbarui: 8 November 2024   11:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Daniel Goleman merupakan seorang psikolog dan penulis Amerika yang di kenal karena karyanya tentang kecerdasan emosional. lahir pada tanggal 7 maret 1946 di Stockton, California, Amerika Serikat. Kemudian Goleman memperoleh gelar sarjana dari Amherst College pada tahun 1968. lalu melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Harvard, di mana dia menerima gelar Ph.D. dalam psikologi pada tahun 1977. Setelah menyelesaikan Ph.D., Goleman bekerja sebagai jurnalis untuk The New York Times, meliput topik yang berkaitan dengan ilmu perilaku dan otak. Selama menjadi jurnalis sains, ia mengembangkan minat yang kuat di bidang kecerdasan emosional dan pengaruhnya terhadap kesuksesan pribadi dan profesional.Istilah kecerdasan emosional dipopulerkan pada tahun 1995 oleh psikolog dan jurnalis ilmu perilaku Dr. Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence. 

EMOSIONAL INTELLIGENCE

Menurut Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional (Emosional Intelligence) adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan Intelegensi (to manage our emotional life with intelligence) yaitu menjaga keselarasan emosi dan pengungkapanya (the appropriatenes of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial.

Daniel Goleman juga mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik, apanila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau perempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih muda menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya.

Daniel Goleman (2009: 411) mengemukakan beberapa macam emosi, yaitu: Amarah seperti beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati. Kesedihan seperti pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa. Rasa takut seperti cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri.

5 dasar kemampuan dan teori kecerdasan emosi menurut Daniel Goleman sebagai berikut:

1. Mengenali emosi diri, merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu persaan itu terjadi. kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan semosional yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.

2. Mengelola emosi, merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat, sehingga tercapai keseimbangan dalam individu. menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi.

3. Memotivasi diri sendiri, yaitu prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu yang berarti memilih ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan pengendalian dorongan hati.

4. Mengenali Emosi orang lain, yaitu menunjukkan kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain.

5. Membina hubungan, merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar sesama. kemampuan dalam komunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun