Mohon tunggu...
Susi Susilawati
Susi Susilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fisika IPB University

Seorang pembelajar dan ingin terus menebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergikan Peran, Satukan Tujuan untuk Pendidikan Indonesia

2 November 2021   21:53 Diperbarui: 2 November 2021   22:01 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat hampir di seluruh dunia. Pola perilaku kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat telah berubah sesuai dengan keadaan saat ini. Kehadiran pandemi Covid-19 di Indonesia berpengaruh juga kepada sistem pendidikan Indonesia. Banyak kebijakan baru yang di keluarkan oleh pemerintah, dari mulai pemberlakuan PJJ hingga akhirnya sekarang diberlakukan kebijakan PTM terbatas.

Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan keterampilan, skill, dan rasa kasih sayang diantara guru dan murid. Tetapi selama kurang lebih 1.5 tahun  kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-tiba, karena gangguan Covid-19. Walaupun menurut beberapa orang mengatakan bahwa sekolah bisa dilakukan dimana saja, tapi ternyata masyarakat Indonesia masih belum terbiasa dengan hal tersebut. Hingga akhirnya dipertengahan tahun 2021 mulai diberlakukan PTM terbatas sebagai salah satu upaya untuk mengatasi learning loss yang dialami para pelajar di Indonesia. Tapi, apakah benar itu solusi yang tepat?

Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tapi dalam kondisi sekarang ini, melihat kondisi anak-anak usia sekolah yang karakter dan jiwa nasionalimenya menurun membuat kita harus berpikir lebih dalam memikirkan solusi apa yang harusnya dilakukan. Pertama adalah solusi langsung seperti pendampingan psikologis dan peningkatan keterampilan pembelajaran berbasis teknologi kepada para guru, orang tua, dan siswa agar semua sumber daya manusia terkait tidak mengalami stres yang berkepanjangan. Langkah selanjutnya adalah perlu ada dukungan sarana dan prasarana yang memadai dari pihak pemerintah seperti bantuan penyediaan akses internet , dan fleksibilitas jadwal pembelajaran terutama untuk siswa yang berada tidak di satu lokasi dengan gurunya dan berada di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Berdasar pada solusi-solusi yang sudah disebutkan diatas, lalu  sebenarnya siapa yang bertanggung jawab untuk itu semua? Karena seharusnya pendidikan adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab guru, pemerintah, orang tua, dan siswa tapi tanggung jawab kita juga sebagai masyarakat dan mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran penting dalam lingkungan bermasyarakat di era pandemi ini. Pada dasarnya tiga fungsi pokok mahasiswa, yaitu : agent of change, social control, dan iron stock. Fungsi tersebut bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia melalui transfer of knowledge dan transfer of values. Dimana sudah sewajarnya sebagai seorang mahasiswa yang memiliki ilmu berlebih untuk bisa mentransfer atau berbagi kepada lingkungan sekitarnya dengan turun  secara langsung kepada masyarakat. Mahasiswa selayaknya memiliki pandangan jauh ke depan untuk melihat dan memikirkan masyarakat bukan hanya dirinya sendiri.

Dari tiga fungsi mahasiswa, disini terlihat bahwa mahasiswa bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada pendidikan Indonesia, yaitu dengan menunjukan atau memberikan aksi nyata mahasiswa turun langsung kemasyarakat memberikan bantuan berupa sosialisasi penggunaan teknologi dan informasi, penanaman karakter pada anak, dan membersamai atau melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siswa-siswa disekitar lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Sebagai agent of change mahasiswa harus menghadirkan pergeseran pada keadaan yang lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat. Kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia pun sekarang sedang berfokus mengadakan kegiatan kampus mengajar yang menjadi salah satu dorongan supaya para mahasiswa bisa lebih sadar akan perannya dan turun langsung berbagi ilmu melakukan pengabdian di wilayahnya masing-masing. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut diharapkan mampu sedikit meringankan pekerjaan orang tua dan guru sekaligus mampu mengembalikan kembali semangat belajar anak di rumah dan membangun kembali mental anak sebagaimana yang didapatkan di sekolah.

Berbagai macam gerakan mengajar atau komunitas sosial pendidikan pun sekarang harus mulai bergerak kembali mencari solusi terbaik untuk memberikan langkah kecilnya untuk negeri. Menginspirasi dari desa untuk menyalakan kembali semangat perjuangan anak-anak dengan membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan mewujudkan Indonesia yang berdaya di masa yang akan datang. Karena pendidikan merupakan kunci utama dalam mengatasi permasalahan yang ada, dan pandemi Covid-19 ini menjadi ajang bagi generasi muda khususnya mahasiswa untuk mengimplementasikan perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa harus sadar akan gelarnya sebagai "maha" siswa sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat. Namun, hal ini juga tidak terbatas dilakukan saat pandemi Covid-19 ini saja tapi harus dilakukan seterusnya setelah pandemi ini pergi. Pendidikan Indonesia butuh peran kita bersama, mari kita sinergikan peran dan satukan tujuan untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun