Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Lainnya - Ringan, Relevan, dan Refresh

Turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan penyuluhan antikorupsi, menulis artikel ringan, berita-berita relevan, dan merefresh berbagai keadaan untuk memunculkan lebih banyak lagi valuenya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumus Al-Qur'an dan Relativitas Khusus

2 Februari 2025   06:21 Diperbarui: 2 Februari 2025   06:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih segar dalam ingatan kita, setelah sekian kali direfresh dengan sederet kegiatan dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj di berbagai tempat, offline maupun online. Berbagai analog disampaikan oleh para narasumber untuk mempermudah otak kita mencerna, kabar baiknya bahwa dalam Al-Qur'an sesungguhnya telah memberikan rumusan untuk memudahkan pemahaman atas setiap kejadian yang diluar nalar. Al-Qur'an telah memberikan perbandingan antara cara pandang hamba dengan Sang Pencipta, sangat jauh perbedaannya. 

Cara pandang manusia dan Sang Pencipta tentang umur, jika kita bandingkan benar-benar sangat signifikan bedanya, sebagaimana Allah firmankan dalam surat Al-Hajj ayat 47 yang artinya "Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. Al Hajj: 47). 

Oleh karenanya, setengah hari di akhirat sama dengan 500 tahun di dunia, sebagaimana sabda Nabi, "Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun." (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Dari referensi ayat dan hadist di atas menunjukkan betapa jauh perbedaannya dalam hitungan manusia 1000 tahun, sedangkan dalam hitungan Sang Pencipta hanya 1 hari (24 jam) saja. Sementara umur umat Nabi Muhammad hanya berkisar antara 60-70 tahun, nah jika dihitung dengan 'kalkulator' Allah (sesungguhnya) hanya berapa jam kita hidup di dunia?

Peristiwa Isra' jika dihitung dari tinjauan dimensi manusia; perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang jaraknya diperkirakan sekitar 1.500 km. Jika ditempuh dengan berjalan kaki atau naik Onta, maka ini bisa memakan waktu selama 40 hari.

Sedangkan dari sisi dimensi ketuhanan, jika dihitung berdasarkan QS. Al Hajj: 47 tersebut di atas, 1 jam dalam pandangan Allah setara dengan 41,67 tahun dalam hitungan manusia (1000 : 24 = 41,67). Maka 1 detik dalam hitungan Allah, sama dengan 253,5 hari dalam kalkulasi manusia, sehingga dengan demikian perjalanan dari Isra' dari sudut pandang Sang Pencipta hanya membutuhkan waktu 10,14 milidetik saja.

Perbandingan di atas menunjukkan betapa sedikitnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan Isra' dari sudut pandang ketuhanan. Dalam peristiwa Isra' Allah menggunakan dimensi ketuhanan yang diaplikasikan ke dalam dimensi manusia dan alam semesta (ciptaan). Sehingga sangat bisa diterima bagi orang beriman, dan sangat logis jika Nabi mampu menempuh jarak sekian jauh dalam waktu tempuh yang sangat singkat, karena perbedaan dimensi. 

Sedangkan peristiwa Mi'raj, jika kita sandingkan hitungannya terdapat perbedaan yang sangat jauh. Seandainya Mi'raj terjadi dari pukul 20.00 hingga 04.00, berarti perjalanan dari bumi ke langit kemudian pulang dari langit ke bumi dalam 8 jam, Ini mustahil!

Jika kecepatan Rasulullah Saw setara dengan kecepatan cahaya, maka beliau belum keluar dari sistem tata surya. Sebab jika dikalikan dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik, akan dihasilkan jarak tempuh sejauh 4.320.000.000 KM dari bumi. Berarti perjalanan ini baru mencapai planet Neptunus, planet terluar dari sistem tata surya. Dengan perhitungan tersebut artinya membutuhkan sekitar 4,4 tahun kecepatan cahaya hanya untuk sampai menuju Alfancentauri.

Maknanya melogikakan Mi'raj menggunakan teori Relativitas Khusus Einstein belum memadai untuk menjelaskan peristiwa hebat ini. Belum lagi dengan fakta bahwa tidak ada materi yang bermassa yang bisa secepat cahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun