Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Lainnya - Ringan, Relevan, dan Refresh

Turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan penyuluhan antikorupsi, menulis artikel ringan, berita-berita relevan, dan merefresh berbagai keadaan untuk memunculkan lebih banyak lagi valuenya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabatku

21 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabatku, perjalanan sejarah 2010 hingga 2019 sesungguhnya bukan waktu yang lama. Enam tahun lalu putaran sejarah itu terputus henti oleh keadaan hingga tinggal kenangan. Enam tahun berlalu catatan itu masih terukir kuat dalam ingatan. Enam tahun tlah lewat, namun file vidio rekam perjalanan masih bisa diputar dengan baik. Enam tahun tlah lampau, tapi setiap detail itu masih utuh tak terhapuskan, tak tergerus oleh erosi, virus, maupun abrasi waktu dan perubahan zaman... 

Sahabatku, perjalanan hidup ketika kita bersama dalam sebuah misi perjuangan untuk kebaikan menjadi prasasti yang didalamnya bertumpuk penuh edukasi berharga untuk kita. Pergerakan perubahan fluktuasi rasa, pikir, dan aksi nyata, kondisi emosi, stabilitas motivasi, senyum dan tawa bahagia, curhatan berbagai persoalan hingga cucuran air mata. Semua mewarnai goresan indah perjalanan menembus lorong waktu masa lalu dan selamat bertemu masa kini yang linier dengan harapan tersimpan....

Sahabatku, surat sampul ungu itu juga masih tersimpan aman. Memang bukan arsip penting, tapi ia menjadi bagian dari prasasti yang sangat berarti. Ekspresi literasi hati, sederhana, lugas, apa adanya, seperti memberikan gambaran kedalaman rasa persaudaraan. Singkat, namun panjang jangkauan pandang, sederhana tapi mampu memberi energi luar biasa, doanya seperti sebuah sinar harapan terbitnya sang generator kehidupan... 

Sahabatku, sejengkal-setapak kaki melangkah, secepat hembusan nafas yang tanpa putus hingga titik waktu dihentikan, sebanyak itu doa kupanjatkan untuk perjalanan kita melangkah bersama putaran jarum masa depan. Setiap detik berharap tetap tepat lurus menuju titik fokus arah yang baik, dan benar, hingga ketemu puncak menara permata. Bukan kemewahan, bukan kedudukan, bukan popularitas, tapi kebahagiaan sejati dalam bingkai ridho Illahi...

Sahabatku, bukti keteguhan hati dalam menjaga sebuah persahatan, dan persaudaraan ialah dengan saling mendoakan, saling mengingatkan agar bersama-sama tetap menapakkan kaki melangkah dalam jalur peta kehidupan yang telah ditentukan... Inilah komitmen hati yang berusaha kujaga...

Tulungagung, 21 Januari 2025

Anggota SPK Tulungagung, Paksi Jatimpak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun