Mohon tunggu...
susilo ahmadi
susilo ahmadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sekedar menyalur hobi menulis

cuma orang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manfaat Gerakan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah

24 Juli 2016   06:38 Diperbarui: 24 Juli 2016   08:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.beritamadrasah.com

Sebenarnya ini bukan yang pertama kali tetapi rupanya kali itu saya benar-benar tidak bisa meloloskan diri alias apes. Jadilah motor saya jatuh bersama saya, istri, dan anak saya. Lutut saya robek, lutut istri luka-luka, dan anak saya gusinya berdarah serta kepala benjol. Si pelaku saya lihat tidak mengalami luka-luka, hanya berlumuran tanah. Syukurlah semuanya baik-baik saja. Usut punya usut ternyata si pelaku mengebut karena dikejar temannya sehingga dia takut dan langsung masuk ke jalan besar tanpa lihat kanan kiri. Si pelaku kemudian diantar seorang warga pulang ke rumah. Saya anggap masalahnya selesai sampai di situ. Rupanya orang tuanya tidak terima dan menelusuri hingga ke rumah saya.

Malamnya dia datang dengan muka masam dan berbicara panjang lebar dengan isi yang jika saya tangkap seperti menginginkan ganti rugi. Saya hanya heran, saya yang dirugikan kok saya yang harus mengganti rugi? Maklumlah orang desa kerjaan hanya buruh tani wajar jika merasa selalu yang paling benar sendiri. Saya biarkan dia nerocos mencari pembenaran sendiri. Yang terpenting saya toh tidak keluar uang buat dia. Akhirnya dia pulang sendiri dengan tangan hampa. Ini orang pasti tidak pernah mengantarkan anaknya ke sekolah dan tidak pernah memberikan pendidikan pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan. Usia 9 tahun sudah lebih dari cukup untuk diberi pendidikan tertib berlalu lintas.

Di sisi lain, dengan mengantar anak ke sekolah bisa melihat dengan siapa saja mereka bergaul. Sudah bukan hal yang aneh jaman sekarang jika anak lebih mempercayai nasihat atau omongan sesama temannya dibandingkan nasihat orang tuanya. Banyak anak-anak terjerumus menjadi pengguna narkoba atau pelaku seks bebas karena pengaruh teman-temannya. Saat selesai mengantar anak di pintu gerbang cobalah menjauh sejenak dan lihat dengan siapa saja anak-anak kita bergaul. Kalau di tempat saya jika orang tua sudah mentok dalam menasehati anaknya, biasanya mereka akan meminta bantuan teman-teman anaknya untuk ganti menasehatinya dan biasanya ini manjur. Teman yang baik akan membawa pengaruh yang baik namun teman yang buruk bisa merusak segalanya dalam diri si anak.

Mengantar anak bisa mendekatkan hubungan orang tua dan anak. Sudah bukan rahasia lagi jika hubungan orang tua dan anak sering tidak dekat karena masing-masing terlalu sibuk dengan aktivitasnya. Pagi hari tak jarang saat orang tua berangkat ke tempat kerja, anak-anak masih tidur dan malam hari ketika pulang, anak juga sudah dalam keadaan tidur. Makan malam bersama pun sudah tak sempat. Beruntung jika pagi hari saat berangkat kerja dan ke sekolah mereka bisa bersamaan. Selain bisa menghemat penggunaan kendaraan juga bisa mengurangi kemacetan di jalan. Selama di jalan orang tua bisa menanyakan kepada si anak bagaimana dengan aktivitas mereka selama di sekolah, kesulitan-kesulitan mata pelajaran yang mereka alami, atau suasana pergaulan mereka dengan teman-temannya.

Mengantar anak apalagi dengan sepeda bisa menjadi kegiatan menyehatkan khususnya buat orang tua yang bekerja duduk seharian di kantor. Sudah banyak penelitian jika aktivitas duduk seharian di kantor tidak bagus untuk kesehatan. Mencari waktu untuk berolahraga pun terkadang juga bukan hal yang mudah sekarang ini jika orang tua memiliki kesibukan kerja segudang. Selain bisa menghemat BBM, menggunakan sepeda juga bisa mengajarkan anak pentingnya melakukan olahraga. Mereka akan memiliki pandangan jika dengan sepeda pun sebenarnya bisa menempuh jarak yang cukup jauh ke sekolah.

Seperti jaman saya masih SMP dulu meskipun jarak sekolah cukup jauh (sekitar 6 km) tidak pernah terpikir sama sekali untuk menggunakan motor. Kalau anak-anak jaman sekarang yang saya agak heran terkadang jarak sekolah hanya 1-2 km mereka sudah ribut meminta dibelikan motor untuk pergi ke sekolah. Ternyata saya melihat tren ini karena kebanyakan orang tua jaman sekarang memang sudah memberikan contoh buruk buat anak-anak mereka. Bagaimana tidak buruk jika mau beli rokok di warung yang jaraknya 50 m saja orang tua sudah menggunakan motor sementara belanja di minimarket yang jaraknya 500 m mereka sudah menggunakan mobil.

Kalau di kota besar mengantar anak ke sekolah juga bisa memberikan rasa aman buat si anak dibandingkan mereka harus menyetir sendiri atau naik angkutan umum. Bukan saya anti naik angkutan umum tetapi saya pikir angkutan umum di negara ini masih banyak yang harus dibenahi kualitas pelayanan dan keamanannya. Adanya kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual, aksi pencopetan, pemalakan, dll yang terjadi di atas angkutan umum pasti akan membuat siapapun akan berpikir seribu kali membiarkan anak-anak mereka untuk naik angkutan umum. Dulu waktu saya tinggal bersama bulik dan 2 keponakan saya yang masih SD, saya selalu disuruh mengantar ke sekolah dengan motor karena memang jarak sekolahnya lumayan jauh. Saya sendiri pernah mengalami sendiri kecopetan di atas bus kota saat pulang kuliah. 

Jadilah marilah buat bapak, ibu, dan saudara-saudara semua, demi kebaikan dan keselamatan anak-anak kita mulai dengan mengantar anak-anak kita ke sekolah. Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik baik bagi orang tua maupun anak-anak sendiri. Gunakan momen mengantar sebagai salah satu hal penting yang harus kita semua luangkan setiap hari sesibuk apapun aktivitas kita.

Sumber gambar:
http://www.dahsyat.net/wp-content/uploads/fi-antar-anak.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun