Peningkatan kualitas air bersih merupakan tantangan utama bagi banyak negara berkembang, terutama di wilayah terpencil yang akses terhadap air minum layak masih rendah. Melalui dukungan teknik elektro, inovasi teknologi purifikasi air kini berkembang pesat. Teknologi seperti sistem pemurnian berbasis sinar ultraviolet (UV) dan pemurnian dengan metode elektrokoagulasi berpotensi besar dalam mengatasi masalah kualitas air. Dengan implementasi yang tepat, teknologi ini tidak hanya membantu mewujudkan tujuan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), namun juga mendorong pengembangan inovasi dan kesempatan kerja, yang relevan dengan SDG 8 (Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak) dalam konteks inovasi.
Salah satu teknologi yang menonjol adalah pemurnian air berbasis sinar ultraviolet. Sistem ini menggunakan sinar UV untuk mensterilkan air dengan cara menghancurkan DNA mikroorganisme patogen sehingga air menjadi layak konsumsi. Teknologi ini cocok diterapkan di daerah-daerah yang kekurangan akses air bersih karena instalasinya yang tidak membutuhkan banyak energi dan dapat berfungsi dengan efisien di lingkungan dengan pasokan listrik terbatas. Sebuah studi menunjukkan bahwa teknologi ini dapat mengurangi hingga 99,99% patogen dalam air, meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi beban penyakit akibat air tercemar .
Lebih lanjut, teknik elektro juga berperan dalam teknologi elektrokoagulasi, di mana proses pemurnian air dilakukan dengan menggunakan arus listrik untuk mengendapkan kontaminan seperti logam berat dan zat kimia berbahaya. Teknologi ini dikenal efektif dalam mengolah air limbah industri dan dapat diterapkan dalam skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga. Elektrokoagulasi menawarkan solusi jangka panjang bagi masyarakat yang berjuang untuk mengelola air limbah secara efisien dan berkelanjutan.
Dari perspektif SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), teknologi berbasis tenaga surya juga berperan besar dalam mendukung teknologi purifikasi air. Sistem pemurnian air yang digabungkan dengan panel surya memungkinkan proses pemurnian berkelanjutan di daerah terpencil tanpa ketergantungan pada jaringan listrik konvensional. Inovasi ini tidak hanya memberikan akses air bersih tetapi juga mendorong penggunaan energi bersih, sejalan dengan tujuan SDG 7 dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).
Selain dampak positif pada kualitas air dan kesehatan, inovasi dalam teknik elektro ini juga membuka peluang kerja baru di bidang teknik, konstruksi, dan pemeliharaan alat. Penelitian menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi lingkungan, seperti purifikasi air, dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berfokus pada pengoperasian dan pemeliharaan sistem tersebut. Ini memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat lokal, memperkuat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan pekerjaan layak dalam kerangka SDG 8 .
Sebagai kesimpulan, teknologi purifikasi air berbasis teknik elektro memainkan peran penting dalam peningkatan kualitas hidup dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Solusi ini tidak hanya meningkatkan akses air bersih dan kesehatan, tetapi juga mendorong ekonomi berbasis inovasi yang berkelanjutan. Penciptaan lapangan kerja yang layak dalam bidang teknologi dan pemeliharaan infrastruktur air bersih menjadi bukti nyata bahwa solusi ini sejalan dengan misi SDG 8 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi. Dengan pengembangan teknologi yang terus berlanjut, solusi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan .
Â
Daftar Pustaka
Andriani, L. (2020). Teknologi Elektrokoagulasi dalam Purifikasi Air. Jakarta: Penerbit Nusantara.
Harahap, T. (2023). Ekonomi Hijau dan Teknologi Purifikasi Air. Surabaya: Pustaka Rakyat.
Hidayat, S. (2020). Inovasi Teknologi Berkelanjutan. Bandung: Penerbit Cahaya.