Masa remaja adalah periode perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan dewasa, biasanya dimulai pada usia 10-12 tahun dan berakhir sekitar usia 18-21 tahun. Selama masa ini, individu mengalami berbagai perubahan signifikan, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun kognitif.
 Masa remaja merupakan masa dimana seseorang sedang berada dalam pencarian jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Biasanya seseorang ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya dan inilah yang disebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja adalah perilaku negatif atau menyimpang yang dilakukan oleh remaja, yang melanggar norma-norma sosial dan hukum. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatan mental yang terganggu dan tidak dapat dikendalikan. Bentuk kenakalan remaja berbagai macam dan yang paling sering terjadi disekitar kita yaitu merokok, narkoba, tawuran, pergaulan bebas, dan masih banyak lainnya.
Perlu kita garisbawahi bahwa kesehatan mental memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenakalan remaja. Beberapa faktor yang berperan meliputi kondisi emosional, lingkungan sosial, dan kualitas dukungan yang diterima oleh remaja tersebut.
Berikut adalah beberapa aspek pengaruh negatif kesehatan mental terhadap kenakalan remaja:
1. Gangguan Emosional dan Perilaku
Remaja yang mengalami gangguan mental seperti depresi atau kecemasan lebih rentan terhadap perilaku kenakalan. Mereka mungkin mencari pelarian dari perasaan negatif atau mencari cara untuk mendapatkan perhatian.
2. Pengaruh Lingkungan Sosial
Kondisi keluarga yang tidak stabil, seperti adanya konflik atau kekerasan dalam rumah tangga, dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja dan meningkatkan risiko perilaku delinkuen. Kurangnya dukungan dari keluarga dan teman juga dapat membuat remaja mencari kelompok yang tidak sehat sebagai bentuk pelarian.
3. Tekanan Teman Sebaya
Remaja seringkali sangat dipengaruhi oleh teman sebaya mereka. Jika mereka berada dalam lingkungan yang mendorong perilaku negatif, seperti penggunaan narkoba atau tindak kekerasan, mereka lebih mungkin terlibat dalam perilaku kenakalan.