Dahulu saat orang menyebut pulau Kalimantan pasti yang terlintas dalam benak adalah hutan yang lebat dengan kayu gelondongan yang amat besar...eits jangan salah itu dulu....kalau sekarang akan sangat sulit menemukan hutan belantara dengan pohon pohon hijau yang kalau dilihat dari pesawat tampak  seperti brokoli.
Sangat menyedihkan tatkala sebagian besar hutan telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, disatu pihak ekonomi sebagian masyarakat terdongkrak naik tetapi disisi lain masalah ekosistem yang rusak akibat deforestasi besar besaran membuat masalah sosial yang tidak sedikit, banjir menjadi langganan di tempat saya bertugas karena tidak ada lagi hutan hujan tropis yang mampu menahan arus air dikala hujan.
Pancuran air terjun yang mempunyai debit air yang besar akan terganggu dengan ekspansi besar-besaran dari perkebunan kelapa sawit, kenapa karena pohon sawit akan merusak lapisan tanah penyerap air pada hutan hujan tropis dan akan membuat suatu daerah mengalami kekeringan.
Riam Mepe ini merupakan air terjun kecil yang tersisa diantara luasnya ekspansi kebun kelapa sawit, Riam Mepe ini terletak di jalan munggu kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Di daerah sekitar riam mepe ini sudah banyak terdapat perkebunan sawit. padahal lokasi riam mepe ini mudah dijangkau dari kota ngabang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Suatu saat dengan tidak terbatasnya ekspansi perkebunan sawit maka riam mepe dan riam-riam lainnya tidak akan mempunyai aliran air lagi yang tersisa hanyalah batu-batuan dan generasi berikutnya tidak akan pernah tahu bahwa dahulu di kabupaten Landak ini banyak terdapat air terjun yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H