Mohon tunggu...
Susi Herawati SPOG
Susi Herawati SPOG Mohon Tunggu... Dokter kandungan -

Dokter obgyn bertugas di kabupaten Landak Kalimantan Barat, hobi berpetualang ke Alam terbuka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Riam Mepe Terhimpit di Antara Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit

13 Februari 2018   07:34 Diperbarui: 13 Februari 2018   08:36 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu saat orang menyebut pulau Kalimantan pasti yang terlintas dalam benak adalah hutan yang lebat dengan kayu gelondongan yang amat besar...eits jangan salah itu dulu....kalau sekarang akan sangat sulit menemukan hutan belantara dengan pohon pohon hijau yang kalau dilihat dari pesawat tampak  seperti brokoli.

Sangat menyedihkan tatkala sebagian besar hutan telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit, disatu pihak ekonomi sebagian masyarakat terdongkrak naik tetapi disisi lain masalah ekosistem yang rusak akibat deforestasi besar besaran membuat masalah sosial yang tidak sedikit, banjir menjadi langganan di tempat saya bertugas karena tidak ada lagi hutan hujan tropis yang mampu menahan arus air dikala hujan.

dokpri
dokpri
Sungai besar yang jernih dan beberapa patahan sungai yang membentuk air terjun/riam adalah yang paling terpengaruh oleh ekspansi perkebunan kelapa sawit. di Kabupaten tempat saya bertugas ada banyak sekali riam konon tercatat sekitar 200 riam. 

Pancuran air terjun yang mempunyai debit air yang besar akan terganggu dengan ekspansi besar-besaran dari perkebunan kelapa sawit, kenapa karena pohon sawit akan merusak lapisan tanah penyerap air pada hutan hujan tropis dan akan membuat suatu daerah mengalami kekeringan.

Riam Mepe ini merupakan air terjun kecil yang tersisa diantara luasnya ekspansi kebun kelapa sawit, Riam Mepe ini terletak di jalan munggu kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Di daerah sekitar riam mepe ini sudah banyak terdapat perkebunan sawit. padahal lokasi riam mepe ini mudah dijangkau dari kota ngabang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Suatu saat dengan tidak terbatasnya ekspansi perkebunan sawit maka riam mepe dan riam-riam lainnya tidak akan mempunyai aliran air lagi yang tersisa hanyalah batu-batuan dan generasi berikutnya tidak akan pernah tahu bahwa dahulu di kabupaten Landak ini banyak terdapat air terjun yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun