Mohon tunggu...
Susie Utomo
Susie Utomo Mohon Tunggu... -

Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penjajah di Rumahku

28 Mei 2012   18:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:40 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh ceritakan sedikit buat para pendengar, cerpen Penjajah di Rumahku karya Mbak Susie itu bercerita tentang apa ?" tanya Mas Panji, pemandu siar acara Kampung Halaman, RRI Pro 3, pukul WIB, kemarin malam, Minggu (27/5).

"Boleh ceritakan bagaimana prosesnya bikin cerpen Penjajah di Rumahku, Mbak ?" Beberapa orang pernah mengajukan pertanyaan serupa ini.

Ide cerita cerpen Penjajah di Rumahku muncul dari seringnya berpapasan dengan nenek-nenek berwajah judes yang duduk di atas roda, di keramaian sepanjang pusat perbelanjaan King Road, Quarry Bay, sekitar tahun 2007. Ia didorong oleh perawatnya , pekerja rantau asal Indonesia yang juga selalu bermuka masam.

Lalu saya mulai mengumpulkan berbagai literatur untuk membangun karakter tokoh utamanya, yaitu nenek judes seperti yang saya jumpai itu.
Ketika FLP HK mengadakan tur ke Museum Coastal, Chaiwan, yang menyimpan jejak sejarah Hong Kong, saya terkesima dengan peninggalan jaman pendudukan Jepang dan jaman Perang Opium, seolah tokoh utama "simpanan" saya ada di sana.
Awalnya, saya ingin membuat cerita yang agak "berat".  Tapi saya sadari, karena saya berniat mempersembahkan karya ini buat teman-teman di Hong Kong, maka saya sesuaikan dengan kebutuhan mereka. 
Mayoritas, mereka adalah pekerja rumah tangga, sudah jenuh dengan rutinitas yang berat selama 6 hari dalam seminggu. Maka saya ingin persembahkan cerita yang menghibur tapi tetap harus ada unsur edukasinya, harus bisa jadi pelampiasan "protes" dan kegelisahan saya atas perlakuan tidak adil kepada kaum perempuan, pekerja rumah tangga, dan para lansia yang diabaikan anak2nya.

Saya menemukan bibit konflik dan kunci finishing yang benar klop, ketika saat itu forum diskusi rutin FLP HK sepakat bikin pe er; masing-masing penulis menggali ide cerita dari benda berupa jam.

Seperti menggabungkan anak-anak puzzle, saya susun pecahan-pecahan konflik dan literatur yang terkumpul menjadi cerita pendek ; Penjajah di Rumahku.
Sebenarnya masih ada bagian cerita yang ingin saya kembangkan, yaitu cerita utuh masa lalu Nenek di masa penjajahan Jepang dan ketika Nenek hidup di era penjajahan mertua dan suaminya.

Bagi Anda yang belum baca, dapatkan bukunya ; Penjajah di Rumahku, FLPHK Workshop Publishing, 2010, di toko-toko buku terdekat.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun