Pembentukan Spiritual bisa dikatakan memberikan tujuan atau memberikan arti bagi kehidupan bersosial pada generasi z, spiritual juga memberikan edukasi tentang kepercayaan mengenai adanya kekuatan non fisik yang lebih besar dari pada kekuatan manusia.Â
Suatu pemikiran dan kesadaran yang menghubungkan gen z langsung dengan tuhan, atau yang kita namakan sebagai sumber keberadaan kita, spiritual juga berarti kejiwaan, rohani, batin, mental dan moral. Artinya ketika kita sudah merasa dewasa salah satu kepekaan diri terhadap spiritual sudah meningkat seperti beribadah kepada allah sudah melekat pada diri dan menjadi identitas sebagai umat muslim.
Namun spiritual  yang dimaksud disini adalah remaja yang secara pribadi mampu mengaktualisasikan nilai - nilai illahi sebagai perwujudan dari aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, dimana untuk menjadi individu yang spiritual,  memerlukan suatu usaha untuk membangkitkan jiwa yang paling dalam yaitu dengan membangkitkan motivasi diri, kesadaran diri, menghidupkan visi dan nilai, penuh tanggung jawab, mandiri dan menjaga ukhuwah.
Spiritual merupakan persoalan yang sangat luas dan kompleks, seperti latar belakang islam yang spesifik bahwa tumbuh dewasa dalam konteks ragam agama dan budaya tidaklah mudah. Dimensi spiritual memiliki kesempurnaanya sendiri dalam tiap tiap agama kesempurnaan itu dapat dilihat secara umum dan kultural.
Bagaimana cara membentuk karakter generasi Z dalam konsep spiritual?
Gen Z adalah generasi yang mana mereka memiliki kedekatan dengan dunia maya atau digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, Tiktok dll. Itu semua menjadi ruang  sosial dan mencari informasi tentang kehidupan sehari - hari bagi gen z
Bisa dilihat dari beberapa penelitian terhadap generasi z bahwa mereka memiliki cara tersendiri dalam mempelajari nilai-nilai spiritual. Mungkin sedikit berbeda dengan generasi sebelumnya cara mempelajari dan memahami keagamaan.Â
Ini menjadi salah satu jawaban dari pertanyaan diatas bahwa cara membentuk karakter gen z terhadap spiritual tidak selamanya sulit hal ini memunjukan bahwa perluasan terhadap konsep ruang public tidak hanya bertemu dan bertatap muka,melainkan dengan cara ini mereka bisa mendapatkan banyak relasi dan komunikasi bersifat global.
Justru generasi Z membuka pemikiran yang ada seperti sulitnya menerapkan nilai - nilai spiritual terhadap gen Z, mereka menciptakan ruang public yang luas, diskusi, sharing memahami arti, tujuan, dan konsep keagamaan yang dapat mereka terapkan dalam di kehidupan sehari – hari.
Bahkan kita juga dapat menemukan jutaan gen Z yang sangat aktif dalam media digital. Ada yang mengaplikasikan dengan nilai positif  media digital sebagai ruang belajar sosial, menghayati keagamaan, culture, dan tata budaya.