Mohon tunggu...
Suseno Pranoto
Suseno Pranoto Mohon Tunggu... Guru - guru yang ingin terus berguru

Senang baca-baca, traveling_picnic, mendaki gunung_camping, ngaji, ngopi-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Al-Fatihah, Sebelum atau Sesudah Berdoa

30 Desember 2024   10:03 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagian umat Islam, termasuk penulis jika berdoa baik sebelum atau sesudahnya sering menyertakan membaca surat Al-Fatihah. Maksud dan tujuannya jelas, untuk memperbesar harapan agar doa yang dimohonkan dikabulkan Allah SWT.

Menarik tulisan ustad Fahrizal Fadil mengulas tentang alasan sebagian umat Islam yang membiasakan membaca surat Al-Fatihah. Beliau menjelaskan panjang lebar kenapa kebiasaan tersebut dilakukan. Karena berfaedah maka ada baiknya tulisan tersebut diulas kembali, supaya lebih banyak yang mengetahui alasannya. Termasuk ada seorang ulama dari Timteng yang sedang berkunjung ke tanah air sempat heran dengan kebiasaan tersebut.

Melansir tulisan ustad Fahrizal Fadil, bahwa menurut beliau ada salah seorang Ulama Mazhab Hambali, Syaikh Yusuf bin Abdul Hadi (w. 909 H) menulis Risalah kecil berjudul "al-Isti'anah bil Fatihah".

Di sana ia mengutip dua riwayat dengan sanadnya, pertama ucapan seorang Tabi'in, 'Atha bin Abi Rabah (w. 114 H) yang mengatakan:

"Jika engkau menginginkan sebuah hajat, maka bacakan Al-Fatihah, insya Allah akan dikabulkan".

Kemudian ia mengutip hadits masyhur tentang Al-Fatihah tentang percakapan Allah dengan hambanya yang sedang membaca Al-Fatihah. Saat hambanya membaca dua ayat terakhir dari Al-Fatihah, Allah berkata:

"Ini untuk hambaku, dan bagi hambaku apa yang ia minta".

Lalu Syaikh Yusuf mengatakan, dengan hadits ini, sebagian ulama berdalil, bahwa siapa saja yang membaca Al-Fatihah untuk menunaikan hajatnya, dan kemudian ia meminta hajat tersebut, maka hajatnya akan terkabulkan.

Setelah itu, ia mengutip ucapan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, murid Ibnu Taimiyah, tentang betapa agungnya Al-Fatihah, rahasia yang tersimpan di sana, khasiatnya, dan banyak hal yang lainnya.

Ibnu Qayyim di akhir kutipan itu menegaskan, "Saya mengatakan hal ini, bukanlah hal yang berlebih-lebihan, tapi ini semua adalah hakikat yang nyata!".

Kemudian, di akhir Risalah kecilnya itu, Syaikh Yusuf memberikan kesaksiannya sendiri, dari pengalamannya mengamalkan Al-Fatihah, ia mengatakan (teks arabnya saya foto di bawah):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun