Suatu hari masih disekolah selepas KBM pada jam terakhir, masih berada di depan ruang kelas. Sambil menggendong tas, dan memegang handphone, ngobrol-ngobrol ringan bersama beberapa peserta didik, anak perempuan. Salah seorang diantara mereka ada yang ngomong, "Pak, helm bapak seperti helmnya tukang ojek!". Mendengar komentar anak yang polos tersebut penulis tersenyum. Kemudian menimpali, " Oh gitu ya neng". Karena ucapan dari anak yang jujur tersebut penulis jadi sering kepikiran sambil tersenyum sendirian. Singkat padat tetapi sangat berkesan dalam hati.
Selama ini dalam keseharian dilingkungan sekolah penulis selalu berupaya untuk bisa tampil yang pantas, rapi, menarik mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Penampilan seorang guru pastinya tidak akan lepas dari perhatian peserta didik. Jika ada yang luar biasa bakal jadi bahan omongan. Luar biasa ini maksudnya beda dari yang lain, bisa keren banget atau kebalikan dari itu. Mungkin karena hal itulah, kebalikan dari keren maka membuat anak sampai memberanikan diri mengomentari helm penulis. Harap maklum karena helm tersebut sudah tidak mengkilap lagi seperti barang baru yang keluar dari pabrik.
Oleh karena itu guru perlu untuk selalu melihat penampilannya untuk memantaskan diri sebelum datang menemui peserta didiknya. Karena mereka akan senantiasa menatap setiap jengkal penampilan sang guru, tentu dengan penuh perhatian. Karena posisi guru yang selalu menjadi pusat perhatian. Boleh jadi pada saat sedang diperhatikan, dan dibicarakan oleh peserta didiknya sang guru tidak menyadari hal tersebut. Itu karena sang guru sedang konsentrasi fokus untuk melayani peserta didiknya.
Bisa dibayangkan bila ibu bapak guru hadir dengan penampilan yang rapi, wangi, menarik selayaknya seorang guru pasti akan memberi pengaruh baik bagi pandangan dan suasana hati dari peserta didiknya. Demikian juga sebaliknya jika penampilan dari ibu bapak guru nampak biasa atau ala kadarnya maka dapat menyebabkan pengaruh yang besar kemungkinan kurang mengesankan bagi peserta didiknya.
Mungkin bisa jadi bahan pemikiran. Mengapa juga anggota korps komando pasukan khusus perlu penampilan yang layaknya sebagai anggota Kopassus?Â
Karena bisa jadi jika berpenampilan biasa atau ala kadarnya maka akan muncul asumsi yang kurang tepat, tidak sesuai dengan yang diinginkan. Jika tidak mementingkan penampilan yang sesuai maka bisa saja pada kesan pertama orang-orang akan komen "Ah gak keren, tak ada bedanya dengan pasukan keamanan sekolah, hanya pasukan yang biasa saja". Akibatnya bisa menjadi seperti kurang gagah, kurang berwibawa, atau kurang meyakinkan. Padahal semua mengetahui bahwa Kopassus adalah pasukan elite yang merupakan salah satu unsur yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.
Memang dalam kitab suci tidak ada ayat yang mengisyaratkan kewajiban untuk berpenampilan yang rapi, wangi, dan menarik ketika tampil di depan peserta didik. Namun demikian karena terdapat manfaat yang bisa dipetik jika berpenampilan sebagaimana tersebut maka tidak ada salahnya jika para guru senantiasa mementingkan hal tersebut.
Berusaha untuk berpenampilan menarik layaknya sebagai seorang guru. Supaya sesuai dengan ungkapan guru yang digugu dan ditiru. Digugu,dipercaya ucapan, perbuatan, dan pasti bisa ditiru dari salah satunya pada penampilan yang rapi dan menarik. Guru akan dapat menarik simpati peserta didik, berwibawa, disukai atau dinantikan oleh semua muridnya. Guru mampu membuat terkesan pada pandangan pertama. Seperti kalimat dalam salah satu iklan produk minyak wangi. Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. Semoga bermanfaat. Salam persahabatan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H