Manusia mempunyai banyak keinginan. Ada yang sifatnya duniawi, ada yang akhirat. Namun sebagian besar adalah bersifat duniawi. Bagi umat beragama diajarkan untuk berdoa kepada Tuhan agar keinginannya terealisasi.
Seringkali kita tidak sabar untuk menunggu doa kita dikabulkan. Padahal Allah itu dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Allah berjanji akan mengabulkan semua doa hamba-Nya. Janji pengabulan doa itu bisa berupa dikabulkannya doa itu di dunia seperti yang kita minta, diganti dengan yang lebih baik atau ditunda di akhirat.
Berdasarkan pengalaman saya (yang bersifat subyektif), ada beberapa jenis pengabulan doa selama di dunia. Pertama, doa dikabulkan secara instan. Benar-benar instan, bahkan ada yang beberapa detik saja. Ini biasanya untuk masalah-masalah yang mendesak. Saya mengalaminya ketika suatu saat mobil mogok dan ada keperluan mendesak. Setelah berdoa dengan sesungguh-sungguhnya serta yakin seyakin-yakinnya, tiba-tiba mobil bisa hidup.
Kedua, doa dikabulkan beberapa waktu kemudian, bisa beberapa hari, beberapa minggu atau beberapa tahun kemudian. Ini adalah yang paling sering terjadi. Bisa berupa doa agar istri melahirkan dengan selamat, anak lulus UN, sembuh dari sakit, selamat dari proses operasi tumor dan lain-lain.
Ketiga, doa dikabulkan setelah bertahun-tahun kemudian, bahkan sudah melupakan doa tersebut. Dulu saya bekerja dibagian keuangan. Pekerjaan yang rutin membuat saya bosan dan ingin pindah di bagian komersial. Namun ternyata sangat susah untuk pindah bagian. Saya membayangkan sampai pensiun saya akan tetap di bagian keuangan. Namun perjalanan hidup mengantarkan saya saat ini bekerja di bagian komersial dan pengembangan bisnis.
Keempat, kita punya keinginan tetapi tidak pernah berdoa, namun Allah merealisasikan keinginan tersebut. Saya mengalaminya ketika di kantor saya kepengin makan gudeg. Ketika sampai rumah ternyata istri telah membelikan gudeg. Pengalaman lain, sejak mahasiswa saya kepingin bisa menulis artikel atau cerita pendek. Saya tidak pernah berdoa secara khusus. Namun saat ini, dengan perantaraan Kompasiana, saya tiba-tiba jadi tergerak untuk memuat tulisan di Kompasiana. Impian adalah doa.
Kelima, beberapa doa dikabulkan sekaligus secara bersamaan. Perubahan jalan hidup telah menyebabkan beberapa doa saya dikabulkan secara simultan. Selama ini saya membayangkan doa itu dikabulkan satu per satu. Ternyata tidak.
Keenam, doa dikabulkan dengan tambahan bonus. Waktu menikah kami berdoa supaya mempunyai anak tiga. Saat ini kami mempunyai empat anak, meskipun setelah anak ketiga kami memutuskan ber-KB.
Ketujuh, doa dikabulkan dengan menunggu kesiapan dan kepantasan kita. Tiga bulan setelah menikah istri hamil dan kemudian lahir anak pertama. Setelah lahir anak pertama kami sengaja tidak ber-KB untuk bisa mendapatkan anak kedua dan ketiga. Namun setelah ditunggu beberapa tahun anak kedua tidak muncul-muncul, sampai saya berpikir jangan-jangan anak kami cuma satu. Setelah empat tahun baru istri hamil lagi dan berturut-turut lahir anak kedua, ketiga dan keempat. Ternyata Allah menunggu kami siap untuk diberi anak yang berikutnya, karena kami sangat repot dan stress ketika lahir anak pertama.
Kedelapan, doa dikabulkan setelah kita dekat dengan Allah. Suatu saat kita pasti akan mendapatkan ujian dari Allah. Tujuannya untuk menguji keimanan dan agar hamba-Nya naik derajad ketakwaannya. Dengan ujian itu, bagi hamba yang bertakwa akan berdoa memohon pertolongannya. Doa tersebut diikuti dengan intensitas ibadah yang lebih tinggi. Allah ingin dekat dengan hamba-Nya. Untuk itu Allah menunggu hamba-Nya untuk mendekat. Seperti lagu grup Bimbo “…aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat…”
Cara Allah mengabulkan doa bisa dengan berbagai macam cara.
1.Tanpa usaha apa-apa dari kita. Seperti cerita mobil mogok di atas.
2.Kita melakukan ikhtiar sendiri. Ini cukup sering terjadi.
3.Dengan bantuan orang lain. Ini yang paling sering terjadi.
4.Dengan cara mengguncang comfort zone kita.
Biasanya keinginan yang mempunyai magnitude besar, pengabulan doa dilakukan dengan cara mengguncang comfort zone kita. Allah menimbulkan kegelisahan dalam hati kita yang memaksa kita untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan keluar dari comfort zone. Dengan cara itu maka akan terbuka beberapa pilihan jalan hidup yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Pengabulan doa juga bergantung pada tempat dan waktu yang mustajab. Saya menyesal saat itu tidak berdoa sebanyak-banyaknya pada tempat dan waktu yang mustajab. Pada saat itu horizon permintaan saya tidak terlalu jauh dan hanya yang bisa dibayangkan saja. Ternyata sekarang semua doa saya di tempat dan waktu yang mustajab itu telah dikabulkan. Allah berkuasa atas segala sesuatu. Berdoalah meminta segala sesuatu dan sebanyak-banyaknya, walaupun sepertinya saat ini tidak mungkin terjadi.
Aku yakin akan keberadaan dan kebesaran-Mu ya Allah. Aku yakin janji-Mu pasti benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI