Mohon tunggu...
Susantya Kurniawan
Susantya Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Guru PPKn

Saya seorang guru PPKn SMP dan SMA di salah satu sekolah swasta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dicurangi di Negeri Sendiri, Salah Siapa?

21 Mei 2014   03:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tiga bulan lagi Indonesia genap berusia 69 tahun, Bukan Usia yang muda lagi bagi bangsa sebesar ini. Dengan usia yang matang seharusnya Indonesia sudah menjadi negara yang maju dalam berbagai bidang, dapat dikatakan demikian mengingat negara kita ini adalah negara yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang sangat banyak. Sumber daya alam yang sangat banyak tersebut seharusnya bisa menjadi modal untuk membangun negara yang maju serta membangun masyarakat yang makmur dan sejahtera sesuai dengan perintah konstitusi kita. Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia tidak hanya ada di satu tempat atau daerah saja, namun banyak tempat di Indonesia yang menyimpan berbagai kekayaan alam. Terlebih lagi kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia sangat bermacam-macam.

Dengan fakta seperti yang telah dipaparkan diatas seharusnya Indonesia menjadi negara yang maju dan makmur, namun dalam kenyataannya ternyata tidak demikian, Misalnya saja dalam pengelolaan Sumber Daya Alam seperti Emas, Minyak bumi, Batu bara, dan lainnya banyak yang masih dikelola oleh asing sehingga hal ini yang menyebabkan pendapatan negara menjadi sedikit. Karena keterbatasan kemampuan, saat ini negara kita berpikir lebih praktis yaitu dengan menjual kekayaan alam yang masih mentah tanpa mengolahnya menjadi barang yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang lebih, Contoh nyatanya adalah Freeport yang bergerak dalam bidang pertambangan emas. Bongkahan emas  bahkan gunung emas berjuta-juta kubik kita jual mentah dengan harga murah kepada negara lain dan mempersilahkan negara lain untuk mengolah dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal tentunya, bayangkan saja berapa rupiahkah keuntungan yang sudah masuk kedalam rekening Freeport?, tentu sangat banyak uang dari hasil pengelolaan tambang emas kita yang hilang  "disumbangkan" ke negara lain dan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat negara lain. Sedangkan  bagaimana dengan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat kita, sudah sejahterakah masyarakat kita? Jelas jawabannya adalah belum, faktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang kekurangan di berbagai bidang salah satu yang paling nampak adalah bidang ekonomi dan sosial. Hal ini tidak bisa dianggap sepele karena bukan hanya masalah mengurangi pendapatan negara saja namun mereka juga sudah menginjak-injak kedaulatan negara kita ini. Bagaimana bisa negara dengan perjuangan yang sangat hebat dalam memperoleh kemerdekaan ini dicurangi oleh negara lain.

Seandainya saja seluruh kekayaan alam yang ada di negara kita ini diolah secara mandiri dengan pengelolaan  perusahaan sepenuhnya oleh negara ditambah dengan mempekerjakan tenaga-tenaga kerja asli Indonesia, pastilah Indonesia menjadi negara dengan kekuatan super disegala bidang. Pendidikan yang maju dan merata, ekonomi tanpa ada kesenjangan, kehidupan sosial yang damai dan sejahtera. Kita harus segera bangkit dari keterpurukan, tidak ada alasan lagi untuk menyerahkan kekayaan alam kita kepada negara lain untuk mengeruk keuntungan dari negara kita ini, hal ini demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun