Mohon tunggu...
Bola

Sepakbola Eropa Semakin Mahal

2 September 2015   01:21 Diperbarui: 2 September 2015   01:25 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim 2015/16 sudah dimulai beberapa pekan yang lalu. Dimulai dari liga Inggris, Jerman dan disusul oleh Italia dan Spanyol. Beberapa klub berbenah dengan mendatangkan pemain-pemain baru untuk memperkuat tim yang ada. Tidak jarang beberapa tim kaya harus merogoh kocek cukup dalam untuk membeli pemain top seperti Man City yang mendatangkan Raheem Sterling dengan nilai 49 juta Pounds dari Liverpool atau AC Milan yang mendatangkan striker-striker haus gol seperti Luiz Adriano dan Carlos Bacca. Masih menjadi perhatian kita juga dengan gaya bermain ala Messi dan Ronaldo yang menjadi seteru abadi di di Barcelona dan Real Madrid.

Musim-musim kemarin kita sangat dimanjakan dengan tayangan televisi kita yang hampir menyiarkan liga utama eropa dan menyajikan pertandingan penuh drama yang seolah kita terbawa larut dalam emosi pertandingan tersebut. Tetapi musim ini ada hal yang hilang dari beberapa tahun sebelumnya yaitu mulai sepinya tayangan liga utama eropa di televisi nasional kita. Tercatat hanya SCTV dan Indosiar tiap pekannya yang menayangkan Premier League Inggris dan RCTI yang akan menayangkan Liga Champions. Hilangnya liga eropa lainnya seperti Serie A Italia, La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman berkaitan dengan nilai kontrak hak siar liga yang mencapai Miliaran rupiah tiap tahunnya.  Hal ini membuat tayangan sepakbola menjadi hiburan mahal.

Hal ini terasa mengecewakan padahal iklan produk-produk di televisi kita sering dihiasi wajah pemain-pemain bola seperti Messi dan Ronaldo. Tetapi hal ini tidak membantu mengangkat tayangan bola diminati oleh televisi nasional. Seolah tidak ingin berjudi mereka menghentikan tayangan sepakbola eropa karena dianggap tidak menghasilkan rating dan share yang memuaskan. Belum lagi dibatasinya iklan rokok sebagai sponsor tayangan olahraga sehingga membuat televisi kekurangan support finansial dari iklan.

Beberapa alternatif yaitu adalah berlangganan TV Kabel yang biayanya bisa dibilang tidak murah untuk tiap bulannya. Tentunya ada biaya lebih yang dikeluarkan untuk menikmati hiburan ini dan tidak semua orang mampu untuk berlangganan TV kabel. Kesulitan mendapat hiburan liga eropa akan berdampak besar utamanya pada fans klub-klub yang liganya tidak ditayangkan di televisi nasional. Beberapa fans club mulai memaksimalkan adanya nobar (nonton bareng) di tiap regional. Hal ini tentu menjadi angin segar dikarenakan akan menjadi ajang saling mengenal dengan fans lain di regionalnya masing-masing.  Kesulitan dalam nobar yaitu jadwal pertandingan yang diatas jam 12 malam. Ini akan memberatkan utamanya pada jadwal senin dini hari atau tengah pekan yang menjadi hari produktif kerja. Belum lagi tidak semua kota memiliki basis fans club yang kuat sehingga jarangnya diadakan event nobar tersebut.

Solusi lainnya dengan dengan streaming lewat internet, bahkan aplikasi handphone dapat memudahkan kita untuk mengakses pertandingan bola melalui layar handphone kita. Tapi hal ini dibutuhkan jaringan internet yang kuat untuk lancarnya tayangan sehingga kita tidak ketinggalan jalannya pertandingan. Belum lagi kita harus menyiapkan kuota internet yang cukup untuk mengakses pertandingan selama 2x45 menit, syukur-syukur di daerah rumah kita ada jaringan Wifi yang kencang sehingga tidak memakan kuota internet kita.

Mau tidak mau kita sebagai penikmat sepakbola harus mengeluarkan modal lebih untuk menikmati serunya tayangan liga eropa. Entah itu biaya berlangganan tv kabel atau jauhnya jarak tempat nobar dari tempat tinggal kita demi mendapat kepuasan akan tayang sepakbola berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun