Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menyeberang Selat Sunda: Sepenggal Perjalanan

6 Januari 2025   04:50 Diperbarui: 6 Januari 2025   04:50 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi Susanto

Sabtu pagi, pukul 6.30, kami memulai perjalanan dari Grand PKJ Rancamanyar, Bandung. Udara pagi yang segar mengobarkan semangat untuk melakukan perjalanan panjang menuju rumah di Tugumulyo, Musi Rawas. Sebab, kami diburu waktu agar sampai ke rumah sebelum Senin, 6 Januari 2024.

Roda mobil melaju perlahan meninggalkan perumahan, mengantar kami menuju pelabuhan Merak, tempat persinggahan sebelum menyeberangi Selat Sunda.

Lima jam kemudian, tepat pukul 11.30 kami tiba di pelabuhan. Kendaraan kubawa ke tempat parkir di sisi gedung Sosoro Mall, tempat parkir penumpang kapal ekspres.

Pelabuhan tampak sibuk seperti biasa. Mobil-mobil, bus, dan kendaraan lain berbaris rapi menunggu giliran masuk ke lambung kapal. Setelah satu jam menunggu, sekitar pukul 12.30, mobil kami masuk ke lambung kapal. Setelah menyiapkan bekal seperlunya, ibu negara dan anak-anak saya ajak segera naik ke dek penumpang, meninggalkan bisingnya mesin kapal yang berbaur dengan mesin kendaraan sebelum peringatan mematikan mesin diumumkan.

Di dek atas, suasana ramai terasa. Penumpang dari berbagai latar belakang memenuhi setiap sudut. Hampir-hampir kami tidak kebagian kursi. Penumpang yang tidak kebagian kursi menuju ke ruang kapal berpendingin udara. Kami sendiri ingin menikmati angin laut yang bertiup cukup kencang. 

Seperti penumpang lainnya, kami membuka bekal sederhana yang telah disiapkan dari rumah: nasi dan lauk ala kadarnya, roti, dan teh hangat dalam termos kecil.

Menyeberang Selat Sunda bukan akhir, melainkan sepenggal perjalanan, sebab kami masih memiliki perjalanan darat yang panjang sebelum sampai di rumah tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun