Setelah bercerita tentang nostalgia di bulan Ramadan pada masa kecil, tiba saatnya mengulik keterampilan yang dapat ditingkatkan saat bulan Ramadan.
Saya dan Anda yang berprofesi sebagai guru, pada bulan Ramadan ini diberi waktu relatif longgar untuk mengembangkan diri meng-upgrade skills masing-masing.
Diawali pada dua hari menjelang puasa Ramadan, Dinas Pendidikan memberi libur awal puasa. Ini artinya, sang guru tidak mengajar. Jam pembelajaran pun dikurangi lima menit. Itu artinya, anak-anak pulang lebih cepat. Dengan demikian ada waktu “luang” juga bagi sang guru. Pada akhir Ramadan, kembali Dinas Pendidikan memberikan libur sekitar hari raya. Hal itu sesuai dengan cuti bersama lebaran.
Dengan adanya “waktu luang”, guru dapat mengembangkan diri untuk meningkatkan keterampilan (upgrade skills) di bidang yang diminati. Ada yang berminat di bidang otomotif, kuliner, seni dan budaya, marketing, meningkatkan skill dalam pembelajaran, atau menulis.
Meningkatkan Keterampilan sesuai Minat
Setiap orang memiliki minat yang berbeda. Di saat Ramadan, terlihat teman-teman yang berminat di bidang kuliner, mereka membuat berbagai makanan untuk disajikan pada waktu buka puasa atau menjadi sajian di hari kemenangan. Yang memiliki jiwa bisnis, makanan yang dibuat dijual kepada kolega, tetangga, dijajakan secara daring, atau dijajakan di pasar petang menjelang buka puasa.
Untuk mencoba resep-resep baru, mereka membaca buku, menonton YouTube, atau mengikuti webinar yang berkaitan dengan peningkatan skill di bidang kuliner yang ia sukai. Jika memiliki rezeki yang cukup, mereka bisa membeli peralatan memasak yang sesuai dengan hasil belajar atau hasil berselancar di dunia maya.
Bagaimana halnya dengan peningkatan skill sebagai guru? Keterampilan sebagai guru adalah keterampilan mengajar. Agar dapat mengajar dengan baik sesuai paradigma baru pendidikan Indonesia, tentu guru harus meng-upgrade skill dengan belajar mandiri atau melalui komunitas yang dimiliki.
Rajin membuka dan membaca konten di PMM (Platform Merdeka Mengajar), mengikuti webinar, menonton video Youtube yang menayangkan pengetahuan baru adalah bentuk upaya meningkatan keterampilan.
Guru Kelas 1 dan kelas 2 saat ini harus berani berubah menyusul diluncurkannya Merdeka Belajar Episode 24 tentang Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Standar kompetensi lulusan PAUD tidak berhenti ketika anak lulus PAUD, namun dilanjutkan hingga kelas dua. Itu artinya, standar kelulusan PAUD hingga anak menyelesaikan capaian pembelajaran fase A (https://www.youtube.com/watch?v=ROrfRmNNWYY).
Meningkatkan Keterampilan Menulis
Alhamdulillah, menulis saat ini semakin diminati oleh para guru. Grup-grup pelatihan menulis bertebaran. Pun banyak guru penulis menyajikan karyanya di blog pribadi termasuk di Kompasiana. Selain upaya mengekspresikan diri, sesungguhnya menulis merupakan upaya mendokumentasikan peristiwa. Sama halnya seperti menggunakan kamera untuk mengabadikan peristiwa berupa gambar/foto dan video.