"Apa ciri-cirinya, Yah?" tanya bungsu.
"Kalau opak sudah mengkilat, warna putihnya berubah menjadi bening, pertanda opakmu sudah matang. Dinginkan dan besok pagi dijemur di bawah sinar matahari. Setelah itu pisahkan daun dari opak kering lalu lanjutkan hingga kering dan simpan.
Diversifikasi Produk Makanan
Diversifikasi menurut kamus adalah penganekaragaman. Apa yang dianekaragamkan? Yang dianekaragamkan adalah jenis barang yang dikonsumsi. Misalnya, kebiasaan makan nasi diikuti makan sarat karbohidrat lainnya seperti ubi kayu, jagung, dan sebagainya. Ketergantungan terhadap padi sebagai bahan baku nasi dikurangi agar tercipta ketahanan pangan. Diversifikasi berikutnya adalah penganekaragaman produk makanan yang berasal dari satu jenis bahan. Misalnya ubi kayu dibuat menjadi opak dan berbagai macam penganan atau kudapan.Â
Yang dilakukan bungsu saya adalah contoh salah satu bentuk diversifikasi produk dari ubi. Ubi bisa direbus begitu saja menjadi kudapan. Dapat juga setelah direbus, ubi lalu digoreng dan disajikan sebagai teman minum teh atau kopi. Selain itu ubi juga bisa dibuat berbagai macam kudapan tradisional. Setiap daerah memiliki beragam nama dari beragam cara dari olahan ubi species dari Ordo Manihot yang bisa dibudidayakan dengan nama Manihot esculenta ini.
Bungsu memilih membuat opak karena opak ubi dapat disimpan dalam waktu relatif lama dan sewaktu-waktu bisa digoreng sebagai lauk makan atau sebagai kudapan.
Mengutip laman https://cookpad.com, terdapat puluhan kue dengan bahan dasar ubi kayu. Ubi akan tampil beda dengan "wajah" barunya. Meskipun sebagian rasa ubi masih dominan, kue berbahan dasar ubi menjadi varian kudapan ketimbang ubi hanya direbus atau digoreng begitu saja. Selain nilai rasa yang bertambah, nilai jual pun tentu beda dengan "balok" ubi goreng.Â
Selain itu, jika ubi atau Manihot esculenta ini diubah menjadi kerupuk atau opak, daya simpan menjadi lebih panjang. Ketahanan pangan pun didapat karena masyarakat dapat menyimpan bahan pangan dalam waktu lama dan bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Salam dan bahagia
PakDSus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H