Lima tahun lalu, seorang teman membuat grup WA. Grup kami diberi nama Kemuning SPG'89. Kemuning singkatan dari "Ketemu Maning", bahasa Kebumen yang berarti bertemu kembali. Kami adalah lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tahun 1989. Dua tahun sebelum sekolah pencetak guru SD dan TK itu benar-benar ditutup dan digantikan oleh LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). Selanjutnya, sejak tahun 1990 menjadi kampus jauh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Saya dan beberapa kawan lainnya menjadi mahasiswa DII PGSD FKIP UNS UPP (Unit Pelaksana Program) Kebumen.
Say hello, kangen-kangenan pun dimulai sejak grup dibuat. Saya bertemu kembali dengan beberapa kawan. Di antaranya bahkan "berkenalan kembali". Ha ha ha, ya ... 'kan sudah lama tidak bertemu. Akhirnya, memori pun terajut, lalu terjalin keakraban. Di darat maupun di dunia maya.
Satu di antara teman yang mengharuskan saya 'berkenalan kembali' adalah Saoji. Bung Saoji tidak melanjutkan karier sebagai pendidik. Beliau memilih jalur pengabdian sebagai abdi negara lainnya. Saat ini, Bung Saoji tercatat sebagai anggota Polsuspas Rumah Tahanan Bantul Provinsi DIY. Â
Grup WA Ramai
Sabtu petang, 26 Agustus 2022, GWA Kemuning ramai dengan postingan gambar tangkap layar video YouTube kanal Humas Rutan Bantul. Pulang dari Musala saya mencoba 'menggulung' layar ke atas. O, rupanya ada liputan dari Humas Rutan Bantul terhadap sahabat kami itu. Video bertema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat berupa feature tentang sosok Pengabdi Tanpa Batas ini cukup menarik.Â
Saya menonton video berdurasi lima menit itu hingga tuntas. Sempat menonton beberapa kali. Terutama pada bagian yang menarik menurut saya. Ini gambar tangkapan layarnya.
Yang kami tahu, beberapa kali mengunggah foto rumah sakit, ruang tunggu pasien, nomor antrean, dan diberi keterangan: lagi di sini, mohon doa, dan caption lainnya. Kami tidak tahu, terutama saya, bahwa istrinya tercinta ternyata sakit gagal ginjal. Beberapa kali masuk keluar rumah sakit.Â
Selain sebagai suami siaga nan hebat, sahabat saya itu orang yang rajin bertani. Merawat pekarangan adalah pekerjaan yang ia lakoni selepas bekerja. Tidak jarang mengabarkan aktivitas beliau melalui tulisan.Â
Sungguh, aku tidak nyana. Sosok yang periang dan suka bergurau di grup, dalam dunia nyata ia lelaki tangguh dengan beban sebagai suami maupun ayah bagi putera-puterinya.