Apakah layak pendidikan untuk semua insan yang dilahirkan kedunia atau pendidikan hanya untuk insan yang mempunyai kelebihan ekonomi.?
Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila dan tujuan pendidikan yaitu untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan Negara.
Nah dimana semua arti kata dan kalimat yang dimaksud dalam tujuan pendidikan,?
Sedangkan masih banyak anak-anak yang dibawah umur yang perlu mengenyam pendidikan dasar untuk ketrampilan dirinya, mengembangkan potensinya, memiliki kecerdasan maupun mengendalikan dirinya hanya karena masalah ekonomi mereka tidak bisa sama layaknya dengan anak-anak lainnya yang mengenyam pendidikan.
Saya sadar segalanya pasti butuh materi, apapun itu dan sekecil apapun itu semuanya harus memakai materi. tetapi di sisi lain sejenak saja melihat di sekitar bahwa semua yang di dunia ini tidak kaya. Haruskah kita membiyarkan penerus bangsa, anak-anak bangsa yang bisa menata masa depan akan terhalang oleh biaya pendidikan? Sungguh-sungguh menyayangkan dan sangat disayangkan.
Seorang anak yang sudah bisa mengenyam pendidikan hanya menghabiskan waktunya di tempat-tempat yang seharusnya tidak mereka datangi, karena hanya akan merusak moral maupun ahlak mereka. Banyak anak-anak yang Seusia ini seharusnya mereka bisa duduk di jenjang pendidikan agar bisa mengembangkan potensi dan bakat yang mereka miliki. Mereka bisa mengekspresikan apa yang menjadi pikiran mereka.
Untuk yang duduk enak dikursi hitamnya yang di Alaskan dengan yang sangat dan sangatlah nyaman tidak tergerakkah hatinya untuk anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan? Haruskan ada yang menuntut hal itu lagi? Apakah di dalam hati hanyalah materi? sunguh dan sungguh sangat tersayangkan ketika melihat realita sekarang dimana anak-anak yang memerlukan pendidikan di usia mereka, hanya berada dilingkungan sekitar, mereka yang ingin mengembangkan potensi atau bakat yang di dalam diri mereka dan hanya akan terhalang oleh nilai materi.
Sekiranya ketika rumusan tujuan pendidikan itu dibuat “mereka” sudah bisa memikirkan kedepannya yang terjadi apa layak rumusan itu pada semua orang atau hanya untuk orang-orang tertentu. Ketika hanya untuk orang-orang tertentu tidak perlu lah dirumuskan tujuan-tujuan yang hanya akan di pandang begitu saja dan tidak ada fungsinya. Dan tidak akan ada penafsiran yang salah terhadap perumusan tujuan pendidikan itu.
Saya pun yang mengenyam pendidikan telah sampai pada perguruan tinggi ini kadang bertanya apa fungsi tujuan pendidikan yang sebenarnya. Ketika di tafsirkan tujuan pendidikan ini hanya untuk yang mempunyai kelebihan ekonomi, maka kasihan bagi anak-anak bahkan yang menjadi sebagian teman saya yang terlahir dalam keluarga yang tidak mampu, apalagi bagi mereka yang mempunyai potensi atau bakat yang lebih kemudian hanya menjadi pengangguran di kesehariannya terhentikan sekolahnya hanya karena biaya sekolah. Sekalian rumuskan sajalah tujuan pendidikan hanya untuk anak-anak yang mampu mengenyam pendidikan pada sekolah yang serba merobos biaya.
Memang dalam tujuan pendidikan tidak mengatakan bahwa semua dapat mengembangkan potensinya pada sekolah-sekolah yang mahal, tetapi kita lihat realita sekarang adakah sekolah yang gratis atau pun tidak dipungut biaya sepeser pun. Kita juga tahu bahwa pendidikan tidak hanya di dapatkan di sekolah tetapi di keluarga dan lingkungan pun bisa.
Melihat keadaan sekarang apakah pekerjaan bisa didapatkan hanya dengan mengatakan saya hanya ikut pendidikan dikeluarga? Jelas tidak! Dimana-mana setiap perusahaan atau lembaga apapun pasti meminta ijazah terakhir. Ketika anak-anak yang diharuskan mengikuti pendidikan keluarga, lalu Bagaimana juga pada keluarga yang sibuk yang tidak bisa menempatkan waktunya kepada anak-anak mereka untuk di ajari.? Saya merasa alasan ini tidak ada pengaruhnya pada proses pendidikan yang ujung-ujung segalanya tetap meminta dan menuntut pada pendidikan yang formal.