Dua bulan menjelang awal tahun 2020, ada sesuatu yang unik di sekolah tempat saya mengajar. Salah satu siswa SMALB mengikuti Program Magang Disabilitas.
Program ini merupakan kerja sama antara berbagai pihak, di antaranya Konfederasi Anti Pemiskinan Indonesia, Save The Children, Botanina (perusahaan yang memfasilitasi penerimaan siswa magang), dan SLB-B Sukapura sebagai lembaga pendidikan penerima fasilitas soft skill siap kerja hingga siswa mengikuti program magang.
Idealnya, pelaksanaan magang untuk sekolah menengah kejuruan umum berlangsung selama 3-6 bulan. Namun untuk Program Magang Disabilitas ini tentunya berbeda.Â
Pelaksanaan magang siswa luar biasa, tentu harus memerhatikan faktor kesiapan siswa itu sendiri sehingga tentunya pelaksanaan magang tidak selama berbulan-bulan. Selain itu kesiapan perusahaan dan kebutuhan perusahaan pun harus diperhatikan di antara berbagai faktor lainnya.
Sebelum mengikuti Program Magang Disabilitas di Botanina atau pun perusahaan rekanan lainnya, para siswa yang telah mengikuti kegiatan soft skill siap kerja ini membuat curriculum Vitae (CV). Saya tak melepas begitu saja, tapi memberi bimbingan seperlunya dari apa yang telah dituangkan dalam tulisan CV mereka.
Dari sekian CV yang telah dibuat para siswa, pihak perusahaan melakukan penyaringan. Dan, alhamdulillah, siswa berinisial T dari sekolah tempat saya mengajar lolos untuk mengikuti Program Magang Disabilitas di Perusahaan Botanina selama 10 hari. Selain T, ada satu siswa tunarungu yang berhambatan mendengar dari sekolah lain.
Meski saya beraktivitas seperti biasanya mengajar di sekolah, dan T mengikuti program magang di daerah Cigadung, tapi saya tetap memantau melalui komunikasi jejaring WhatsApp.
Rasanya unik ketika hari kelima T membuat status rasa rindunya pada semua di sekolah. Alasannya adalah karena dia harus kerja. Yuk ah kita bold. Bagi T, magang itu sama dengan kerja. Bisa jadi itulah yang membuat pada awalnya T merasa segan mengikuti magang, karena baginya akan ada beban kerja.
Namun setelah berhari-hari di tempat magang, suasana tempat kerja, pekerjaan yang dilakukannya, dan para pembimbing di sana telah membuatnya nyaman dan dapat mengikuti kegiatan dengan baik.