Menilik 2 tahun ke belakang, seringkali saya mendengar orang-orang tertentu yang mendiskreditkan anak-anak luar biasa. Misalnya saja dalam hal membaca dan menulis.
"Untuk apa sih anak SLB capek-capek belajar baca dan nulis?" komen mereka. "Toh gitu-gitu juga."
Jujur, rasanya sangat tidak enak sekali karena seakan tidak menghargai jerih payah para pendidik yang berusaha untuk memajukan anak luar biasa. Lomba di kalangan dunia pendidikan luar biasa memang banyak sekali, dan kebanyakan dalam hal menari, olahraga, atau lainnya yang dipandang "agak berbeda dari kegiatan membaca, menulis, atau literasi di sekolah-sekolah".
Kehadiran Lomba Literasi Nasional Tingkat Kota Bandung, Rabu, 29 Agustus 2018 yang bertempat di SLB Cicendo, setidaknya mulai menggeser pandangan negatif tersebut.Â
Meski lomba peserta didik tingkat kota Bandung ini hanya diikuti kurang lebih 30 peserta didik dari berberapa gugus dan beberapa mata lomba, namun setidaknya, ini menjadi gebrakan baru sebagai bukti bahwa anak luar biasa pun memiliki potensi. Di balik keterbatasan anak-anak memiliki kemampuan luar biasa.
Misalnya saja, peserta didik di sekolah saya yang terkenal dengan perilaku uniknya, sering jahil, menggangu orang lain, dan juga agak nyeleneh dari perilaku anak normal pada umumnya, dari mulai latihan di sekolah sebelum lomba sudah terjadi perubahan yang sangat positif. Apalagi begitu berhasil sebagai juara lomba ketiga, perubahannya semakin positif meski sebagai anak luar biasa, tetap saja masih ada ciri khasnya.
Dalam kegiatan lomba tersebut, sebagai pendidik dalam dunia pendidikan luar biasa, saya terharu menyaksikan berbagai anak luar biasa yang memiliki keterbatasan, namun begitu percaya diri untuk menampilkan "kabisa" atau unjuk kemampuan. Misalnya saja saat anak tunanetra berkompetisi dalam lomba membaca puisi.
Selain lomba puisi, dalam kegiatan tersebut ada juga lomba membuat komik strip. Pesertanya hanya 4 orang, namun karyanya sungguh luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H