Ada 2 pilar utama dalam TPS, yaitu Just in Time (JIT) dan Jidoka.
1. Just in Time (JIT)
JIT berarti perusahaan hanya memproduksi jenis produk yang dibutuhkan ketika dibutuhkan dan sesuai jumlah kebutuhan. Hal ini memungkinkan tidak adanya penumpukan hasil produksi di dalam perusahaan karena semua produk yang dihasilkan bisa langsung disebarkan ke pasar.
Berdasarkan keterangan Bianca, staf PAD, dalam kegiatan #KompasianaVisit ketika Kompasianer mengelilingi area produksi, “Perencanaan di TMMIN dilakukan 3 tahun sebelum produksi dijalankan.”
Ini berarti, segala sesuatu sudah terkonsep dengan baik sebelum proses produksi, hingga produksi dijalankan, dan produk sampai ke pasar berada di tangan pengguna jasa.
Bahkan ketika mendengarkan penjelasan di ruang packing, pengiriman ke Kazakhstan memerlukan waktu sekitar 3 bulan. Pengiriman harus dipastikan aman mulai dari tempat pengiriman, selama di dalam perjalanan seperti di dalam kontainer, hingga mobil sampai ketujuan tanpa cacat atau goresan sedikit pun.
Tentu hal tersebut memerlukan perencanaan proses yang matang agar konsumen di belahan dunia mana pun bisa menikmati produk dengan bahagia, tanpa ada kekecewaan hanya karena hal sepele, seperti cacat goresan.
2. Jidoka
Konsep Jidoka berkaitan erat dengan kualitas produk. Saat berada di lapangan, begitu banyak penjelasan dari Pak Rosyid yang memaparkan tentang praktik Jidoka. Selama proses produksi, kualitas produk harus dipastikan dengan baik. Tidak menerima, membuat, dan meneruskan cacat. Ini berarti TMMIN mengedepankan kualitas.
Hal tersebut tampak sederhana, namun sulit diterapkan di lapangan karena berbagai faktor, misalnya; karyawan terkadang memilih memecahkan masalah sendiri daripada melaporkannya.
Untuk pencegahan cacat produk, pihak TMMIN melakukan pembedaan desain. Misalnya, satu komponen hanya bisa untuk satu mobil, maka komponen tersebut tidak bisa dipasangkan ke mobil model lainnya.