Mohon tunggu...
Susan Desvianti
Susan Desvianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Saya Lulusan tahun 2023, saya seorang mahasiswa selain itu saya juga bekerja di bidang f & b selama satu tahun, Hobi saya memasak dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Lingkungan Terhadap Perkembangan Peserta Didik Di Era Digital

22 Desember 2024   10:40 Diperbarui: 22 Desember 2024   08:49 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presentasi perkembangan peserta didik 

Di era digital saat ini, teknologi telah mengubah cara kita belajar, berinteraksi, dan berkomunikasi. Dengan akses informasi yang tak terbatas, peserta dididk memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Namun,, dibalik kemajuan ini ada tantangan serius yang sering kali terabaikan : Dampak Lingkungan Terhadap Pserta Didik. Lingkungan fisik dan sosial yang buruk dapat memengaruhi Kesehatan mental dan fisik anak – anak, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan beradptasi dengan teknologi. Pentingnya lingkungan yang sehat dan lingkungan bersih  sangat penting untuk perkembangan peserta didik.
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan tempat tinggal dan belajar dapat memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan performa akademis siswa. Lingkungan yang mendukung baik fisik maupun sosial dapat meningkatkan kualitas Pendidikan dan membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.
 
Dampak Negatif Lingkungan Buruk Yaitu: 

1. Kesehatan Fisik
Paparan terhadap polusi udara, air yang tercemar, dan limbah berbahaya dapat menyebabkan berbagai masalah Kesehatan. Anak anak yang tinggal didaerah dengan kualitas udara buruk cenderung mengalami gangguan pernapasan seperti asma, yang dapat mengganggu kehadiran mereka disekolah. Selain itu, paparan bahan kimia berbahaya dapat berdampak negative pada perkembangan fisik mereka.
2. Kesehatan mEntal
Lingkungan yang tidak mendukung juga dapat berdampak pada Kesehatan mental peserta didik. Stres akibat kebisingan dari lalu lintas atau lingkungan sosial yang yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan dan depresi. Anak – anak yang mengalami stress berkepanjangan cenderung memiliki performa akademis yang rendah dan kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya.
3. Keterbatsan Akses
Di banyak daerah, akses terhadap lingkungan belajar yang baik tidak merata. Anak – anak dari keluarga kurang mampu sering kali terpaksa belajar dilingkungan yang kurang ideal. Misalnya, Sekolah dengan fasilitas minim atau rumah dengan kondisi tidak layak. Hal ini memperburuk kesenjangan Pendidikan dan menciptakan siklus kemiskinan yang sulit putus.
Di era digital, teknologi memberikan banyak kemudahan dalam proses belajar mengajar. Namun, jika lingkungan fisik tidak mendukung, manfaat teknologi tersebut bisa hilang. Misalnya, siswa yang belajar dari rumah dengan koneksi internet buruk atau perangkat yang tidak memadai akan kesulitan mengikuti pembelajaran daring. Selain itu, ketergantungan pada teknologi tanpa adanya pengawasan dapat menyebabkan masalah seperti kecanduan gadget dan gangguan tidur.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
Peningkatan Ruang Terbuka Hijau: Mendorong pembangunan taman dan ruang terbuka di sekitar sekolah untuk memberikan tempat bermain dan belajar bagi anak-anak. Ruang terbuka hijau dapat menjadi tempat bagi siswa untuk bersosialisasi dan bereksplorasi secara kreatif.
1. Program Edukasi Lingkungan
Mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran tetapi juga memahami dampak tindakan mereka terhadap lingkungan.
2. Kebijakan Pemerintah
Mengimplementasikan kebijakan lingkungan yang ketat untuk mengurangi polusi dan menciptakan kondisi hidup yang lebih baik bagi semua warga. Pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur publik yang mendukung pendidikan, seperti sekolah ramah lingkungan.
3. Dukungan Keluarga
Keluarga juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental anak-anak mereka serta menciptakan suasana rumah yang kondusif untuk belajar.
Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa Dampak lingkungan terhadap perkembangan peserta didik di era digital adalah isu kompleks yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Lingkungan yang sehat dan mendukung sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat berkembang dengan baik dalam dunia yang semakin digital. Dengan upaya bersama dari pemerintah, sekolah, masyarakat, dan keluarga, kita dapat menciptakan kondisi belajar yang optimal bagi generasi mendatang. Melindungi lingkungan adalah investasi terbaik untuk masa depan pendidikan kita—sebab pendidikan berkualitas tidak hanya bergantung pada teknologi canggih tetapi juga pada kondisi fisik dan sosial di mana pendidikan itu berlangsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun