Menulis adalah menuangkan ide atau gagasan ke dalam tulisan agar dapat diketahui khalayak ramai dengan membaca. Aktifitas tersebut lantas tidak sekadar saja. Butuh kecakapan khusus sehingga menghasilkan tulisan bermutu dan enak dibaca dengan caranya belajar menulis.
Kemudahan belajar menulis melalui jaringan internet dengan membaca tulisan orang hebat ternyata susah-susah gampang. Butuh latihan berulang dan rajin membaca agar tulisan sempurna. Tulisan orang hebat dapat dibaca di beranda media sosial dan platform tulisan berkelas. Hal menonjol dari mereka adalah mudah berbagi inspirasi dan memacu pemula seperti saya untuk menulis.
Jika sebelum belajar dari penulis hebat yang pokta, menulis bagi saya hanya sekadar mengisi waktu luang. Antaranya paling mudah saya paham adalah menulis fiksi. Kemudian itu menampar saya, karena banyak keterbatasan dalam menulis. Sekarang saya kerap bergumam, "alangkah receh tulisan saya ketika dibaca penulis pokta". Pokta dalam KBBI adalah terbaik, teramat indah (mulia).
Ternyata tidak, penulis pokta sangat mulia. Selalu mendorong penulis pemula untuk semangat. Tanpa imbalan, dengan hati tulus setiap hari memberi hal baru dalam hal menulis yang benar. Namanya Romo Bobby, MSF yang kemudian saya sebutkan Guru.
Selain belajar banyak tentang menulis yang sewaktu-waktu membuat saya bersyukur dan komitmen tidak menyia-nyiakan niat baik Sang Guru. Berbagi tips menulis darinya dalam bentuk tulisan, melipatgandakan buah niat baik Sang Guru. Tidak hanya belajar menulis, tetapi meniru caranya berbagi kebaikan kepada yang sedang belajar menulis.
Berikut beberapa hal baik tentang menulis yang saya maksud. Baik teknik menulis maupun tips lain yang berhubungan dengan menulis.
1. Belajar Seni Menata Paragraf
Seni menata paragaf menjadi topik pelajaran saya dan beberapa penulis muda lainnya selama beberapa waktu mendatang. Bermula dengan membaca artikel berjudul, "Seni Menata Paragaf". Selanjutnya menjawab pertanyaan "...1. Apa kriteria paragraf yang baik menurut Pak KP?
2. Apa kesulitanku saat menulis paragraf? (Amati tulisan Anda)
3. Apa itu paragraf induktif, deduktif, dan campuran? Cari dan rumuskan dengan kata2 sendiri..." Menarik bukan?
Usai menjawab pertanyaan tersebut, lanjut perdalaman seni menata paragaf dengan latihan penggunaan huruf kapital. Seperti biasa, setelah itu diberikan pertanyaan yang harus kami jawab. Begitu seterusnya. Setiap hari selalu ada santapan bergizi.
2. Semangat Terbuka
Terbuka dalam menulis berarti sigap menyampaikan kesulitan dan menerima niat mulia penulis pokta yang peduli penulis pemula. Caranya bertanya ketika binggung berkaitan dengan dunia menulis dan semangat ketika dibimbing. Penulis- penulis pokta selalu memacu untuk belajar menulis sekaligus membaca banyak.
Semangat terbuka, hendaknya Anda dan khusunya penulis pemula seperti saya wajib miliki. Adapun tips lain sebutar menulis dapat Anda baca di mana saja. Dengan demikian, berlahan dan pasti bersama ketekunana karena semangat terbuka menjadi penulis pokta selanjutnya.
Demikian beberapa hal baik yang saya peroleh. Sebagai penutup saya ingin meyakinkan Anda, suatu hal menarik lainnya. Ketika cermat membaca tulisan penulis pokta tentang tips seputar menulis, saya kerap menangkap ada tujuan mulia dibaliknya yaitu mengajak pembacanya menulis. Saya dan Anda ibarat tunas penulis. Jadi semangatlah, semoga belajar menulis dari penulis pokta adalah resolusi saya juga Anda tahun mendatang. Akhirnya selamat berbenah diri dan menyambut tahun baru. 🙏
***
Memes, Papua (30 Desember 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H