Mohon tunggu...
Gui Susan
Gui Susan Mohon Tunggu... lainnya -

Pencinta buku, seorang ibu dari Fadhlur Rahman Al Kautsar dan anak dari Gui Hok Yang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Hari ini

29 Maret 2017   10:57 Diperbarui: 29 Maret 2017   19:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta bergelanyut warna abu, rintiknya mencium tanah dan kesunyian sesap dalam dada

Betapa muram warna langitku pagi ini

Seperti hari dimana senja pertama ditelan sang kala

Dan kita hanya mewarnai senja dengan warna-warna yang tersisa

                Hendak kita bawa kemana kehilangan yang kadung ada

                Aku tidak memiliki jawaban, pertanyaan telah sirna semalam tadi.

                Ahhh…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun