Mohon tunggu...
Susan Alwia
Susan Alwia Mohon Tunggu... Lainnya - Susan Alwia

Mahasiswi UIN Alauddin Makassa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menteri Baru, Harapan Baru?

23 Desember 2020   19:31 Diperbarui: 23 Desember 2020   19:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pagi ini, Rabu 23 Desember 2020 Presiden Joko Widodo melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru. Perombakan kabinet yang terjadi itu disebabkan karena orang yang sebelumnya mengisi posisi kementerian yang di-reshuffle dianggap sudah tidak mampu untuk menempati posisi sebagai pembantu presiden. 

Alasannya bermacam-macam, mulai dari terjerat kasus korupsi sampai kinerja yang tidak memuaskan. Berikut ini nama-nama enam menteri yang didepak dari posisi Kabinet Indonesia Maju.

Pertama, disebabkan oleh banyaknya kecaman publik dan dianggap tidak becus dalam menjalankan tugas dalam menangani pandemi virus Covid-19, ialah Terawan Agus Putranto. Sosoknya yang jarang kelihatan sejak pandemi melanda Indonesia membuat Terawan dinilai pantas untuk menanggalkan posisinya sebagai Menteri Kesahatan. 

Selain sosoknya yang jarang muncul, pernyataan kontroversial dari Dokter Terawan membuat publik semakin jengkel dibuatnya, mulai perkataannya tentang kekuatan do’a, misinformasi jumlah pasien, sampai kepada penyataannya yang menganggap enteng pandemi ini. Hal itulah yang menyebabkan sejak isu reshuffle sudah muncul, banyak orang yang sudah memperkirakan bahwa ia akan diganti. 

Adapun sosok yang menggantikan posisi Terawan ini ialah Budi Gunadi Sadikin. Orang yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Pria yang berlatar pebisnis ini diberikan amanah oleh Presiden Jokowi untuk mengemban tugas sebagai Menteri Kesehatan. Tentu, dengan pergantian ini publik banyak berharap kepada Budi, karena sebelumnya sudah melihat kenangan buruk dari menkes sebelumnya.

Selanjutnya, karena kasus korupsi yang menimpanya, kedua menteri ini pun akhirnya didepak dari kursi kementerian, mereka adalah Juliari Batubara dan Edhy Prabowo. Seperti yang diketahui Juliari yang menjabat sebagai mensos sebelumnya ditangkap oleh KPK karena korupsi dan bansos yang ia lakukan, hal yang sama juga menimpa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang ditangkap karena korupsi ekspor benur dan benih lobster. Kedua kasus korupsi yang terjadi ini membuat publik marah, sebab ditengah kesusahan yang menimpa masyarakat bagaimana bisa muncul pemikiran untuk mempermainkan aset negara?

Karena kedua posisi yang kini kosong, Presiden pun memutuskan untuk menunjuk Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dan Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang memikul tugas berat untuk mengembalikan citra Kementerian Kelautan yang sebelumnya berjaya di bawah kepemimpinan Susi Pudjiastuti. 

Risma yang selama ini kita kenal sebagai Walikota Surabaya membawa harapan baru terkait kinerja mensos. Perempuan yang dikenal dengan kepemimpinannya yang sangat baik dalam memimpin Surabaya selama kurang lebih 10 tahun ini, apakah mampu menggapai harapan publik?

Kemudian, kejadian yang tidak disangka-sangka yakni dipilihnya Sandiaga Uno sebagai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnu Utama. Sosok yang sempat menjadi rival Presiden Jokowi pada pemilu 2019 lalu menuai banyak komentar dari publik. ditunjuknya Sandiaga Uno sebagai Menteri disebabkan oleh pandangan Presiden Jokowi terhadap kepemimpinan Wishnu yang dinilai kurang.

Dua lagi kementerian yang mengalami pergantian, yakni Kementerian Agama yang diisi oleh Yaqut Cholil Qoumas dan Kementerian Perdangangan yang diisi oleh M Luthfi. Tidak banyak diliput oleh media, akan tetapi  dengan bergantinya Menteri Agama yang dulunya diduduki oleh seorang jenderal TNI yang kemudian digantikan oleh sosok yang sudah lama berkecimpung dalam organisasi keagamaan membuat publik berharap bahwa konflik-konflik keagamaan yang ada di Indonesia akan segera reda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun