Kesamaan kedua tipe ini, mereka hobby berselfie ria, foto foto dan nge-vlog untuk membuat status di akun media sosial masing-masing, pokoknya selalu menyempatkan waktu untuk update status dimanapun apalagi saat internet lagi kenceng tapi dengan caption berbeda. Kalau traveler biasanya membuat caption agak malu malu takut dibilang pamer seperti “Kemana lagi kaki ini akan membawaku melangkah?” atau “Thank God for the color of nature” tapi kalau turis membuat status to the point, terus terang seperti “Ngopi ngopi dulu di Zurich”, “Naik sepeda di Amsterdam” atau “Tokyo Tower from a distance” walau mungkin jumlah followernya masih ratusan hahaha.
Dan persiapan mereka untuk eksis tidak main main lho, biasanya sebelum berangkat akan menyiapkan dulu smart phone canggih dengan baterai 10,000 mh yang tahan lama dan bisa digunakan berjam-jam yang dilengkapi memory card 356 GB yang dapat menampung ribuan foto dan video. Dan membawa pakaian dengan model yang lagi trend biar menarik saat bergaya di depan kamera apalagi berpergian saat musim dingin yang mempunyai fashion unik seperti mantel, pelindung kepala dan sepatu bot beserta pernak perniknya untuk memberikan aksen tambahan seperti pasmina, pelindung telinga dan sarung tangan.
Tapi sayang baik turis maupun traveler, ada yang tidak bisa disiplin saat liburan seperti buang sampah dan merokok sembarangan atau tidak bisa mengantri dengan tertib saat menunggu giliran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H