Mohon tunggu...
Susan Budhi Utomo
Susan Budhi Utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Being a blogger is the way to heaven ^_^

The world is so big but life is too short

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajahi Stasiun Kereta Bawah Tanah "Moscow Metro" yang Indah

25 November 2022   11:08 Diperbarui: 25 November 2022   11:12 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan kereta bawah tanah yang lewat, Moscow Metro (Dok. pribadi)

Kota Moscow, ibu kota negara Rusia yang penduduknya berjumlah sekitar 12 juta orang berdasarkan statistik oleh United Nations tahun 2012 mempunyai transportasi umum kereta bawah tanah yang dikenal dengan nama " Moscow Metro" atau  " Moskovskiy Metropoliten" yang merupakan salah satu jalur transportasi umum bawah tanah tersibuk di Eropa dan  telah beroperasi sejak tahun 1935 untuk menunjang aktifitas warga Moscow setiap hari.

Jalur kereta ini hampir seluruhnya di bawah tanah yang mempunyai 13 stasiun penghentian dengan satu jalur sepanjang 11 km yang layanannya mencakup kota Moscow dan kota-kota tetangga seperti Krasnogorsk, Reutov, Lyubertsy dan Kotelniki saat pertama kali dibuka, dan terus berkembang seiring dengan bertambahnya populasi kota Moscow, sampai saat ini mempunyai 250 stasiun dan panjang rute sejauh 435.7 km dengan tempat terdalam 74 m di stasiun the Park Pobedy yang menjadikannya salah satu stasiun bawah tanah terdalam di dunia.

Sistem transporatasi kereta ini dilengkapi alat pendingin dan penghangat ruangan menyesuaikan cuaca disana yang tentu lebih sering berfungsi untuk pemanas ruangan karena cuaca di Moscow selalu dingin hampir sepanjang tahun dan disediakan eskalator listrik untuk mengangkut orang naik turun dari gerbang masuk yang letaknya di atas menuju stasiun kereta di bawah tanah begitupun sebaliknya yang jalurnya panjang dengan kemiringan berbeda beda tergantung letak kedalaman stasiunnya dengan tinggi bervariasi dari tiap pijakan sampai ke langit-langit, semakin dalam letak stasiun bawah tanah maka akan semakin tajam kemiringan jalan eskalatornya. Dan disediakan anak tangga biasa untuk menghubungkan tiap titik yang tidak terjangkau oleh eskalator listrik.

Untuk pendatang dari luar negeri seperti saya, pada awalnya merasakan pusing kepala serta perut mual saat pertama menjajal eskalator ini. Bila orang yang mempunyai phobia di ruang sempit dan tertutup, mungkin bisa terserang panik mendadak dan yang paling buruk bisa pingsan apalagi bila naik di jam sibuk yang penuh dengan orang yang akan menggunakan kereta untuk pulang pergi ke tempat kerja. Tapi semua perasaan tidak nyaman itu akan menguap dan hilang saat kita tiba dan melihat suasana stasiun bawah tanahnya yang sungguh menawan.

Gerbong keretanya dicat unik dipenuhi gambar dengan beragam tema dan posisi tempat duduk di  dalam kereta mirip kereta KRL Jabotabek dengan kursi menempel di dinding kereta dan lorong ditengah untuk penumpang yang berdiri. Saat itu suasana dalam kereta cukup ramai sehingga saya hanya dapat berdiri dekat pintu, seorang lelaki muda berpakaian kasual tersenyum manis memberikan kursinya karena mungkin iba melihat saya berdiri kerepotan sambil menjijing tas. Orang Rusia itu cukup ramah dengan pendatang, saya pernah didekati anak kecil minta diajak foto bareng saat sedang selfie walau sudah dilarang oleh ibunya, mungkin karena penampilan saya berbeda dengan mereka yang mempunyai rambut dan kulit gelap jadi dianggap eksotis.... hahaha

Menjelajahi stasiun bawah tanah Moscow Metro seperti kita sedang di tarik mundur ke masa silam  berjalan di lorong istana yang megah bergaya arsitektur khas Eropa dengan dinding penuh lukisan berbagai tema di sudut-sudutnya dan ornamen yang memanjakan mata. Atapnya dilengkapi lampu-lampu kristal yang cantik dan berpijar diatur sedemikian rupa agar nyaman untuk penerangan. Begitu pula dengan lantainya  terbuat dari keramik pilihan yang warna dan coraknya disesuaikan dengan dinding. Sehingga tak heran, tempat ini sering menjadi tujuan wisatawan bila berjunjung ke Moscow, dulu sangat ramai dengan turis lokal dan mancanagera sebelum pandemik corona menghantam dunia dan perang Rusia-Ukraina pecah.

Saya membayangkan mengenakan pakaian perempuan Eropa kuno dengan long dress yang penuh renda diujung bahannya dan topi bulat berwarna senada, menjingjing tas kecil yang talinya ditaruh diantara jari tangan sambil menjempit kipas yang berenda lebar saat berjalan-jalan disana.........hhmm.....

Suasana di lorong stasiun, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Suasana di lorong stasiun, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Salah satu lukisan dinding, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Salah satu lukisan dinding, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Lukisan kaca patri, Msocow Metro (Dok. pribadi)
Lukisan kaca patri, Msocow Metro (Dok. pribadi)
Anak tangga dan eskalator di belakang, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Anak tangga dan eskalator di belakang, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Suasana di eskalator listik, Moscow Metro (Dok. pribadi)
Suasana di eskalator listik, Moscow Metro (Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun