Sore itu selesai rapat internal kantor, saya terlibat obrolan dengan teman-teman kantor. Obrolannya tentang pernikahan. Satu diantara teman perempuan kantor kami sampai hari ini belum menikah, dan memulai pembicaraan.
“Aku kok jadi takut menikah…yah,” ujarnya sambil melirik kepada kami.
“Lho, kenapa?” jawab salah satu teman perempuan kami lainnya.
“Kok, aku lihat berita di internet banyak artis yang selingkuh yaah?” balasnya dengan mimik muka sedih.
“Tergantung, dapetnya yang bener apa gak,” jawab teman kami satu lagi.
Tidak dipungkiri, hal ini jadi satu dari sekian banyak alasan orang takut untuk menikah. Banyak diantara mereka, enggan menikah karena takut memilih orang yang salah. Ditambah lagi, kegagalan pernikahan begitu gamblang dipertontonkan sehari-hari di berbagai media massa.
Terkadang, pasangan selebriti yang terlihat sempurna (dream couple), ujung-ujungnya malah cerai. Padahal pernikahannya adem ayem aja, tidak ada gosip-gosip infotainment.
Namun, bagi saya jika semuanya dikembalikan kepada Agama, Al qur’an dan Sunnah, semuanya akan baik-baik saja. Atau barangkali memang kita perlu merenung dan mencoba memantaskan diri?
Hal yang pertama, yang perlu dibulatkan sebenarnya niat. Niatkan pernikahan hanya mengharap wajah Allah (ikhlas karena-Nya). Hindari niat menikah untuk selain Allah, semisal untuk tujuan duniawi semata.
Saya jadi teringat ucapan seorang ustadz, jauh sebelum memimpikan pernikahan yang ideal, hendaknya dapat diawali dengan menyeleksi pasangan berdasarkan kriteria agama. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda, wanita dinikahi karena empat perkara.