Kopi merupakan minuman yang sangat digemari di kalangan masyarakat Indonesia. Menurut International Coffee Organization, konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2020/2021. Berdasarkan data tersebut, tentu saja terdapat banyak sekali ampas kopi yang dihasilkan.
Ampas kopi yang dihasilkan banyak yang dibuang sembarangan, sehingga dapat mencemari lingkungan. Padahal terdapat beberapa kandungan zat yang terdapat pada ampas kopi yang dapat dimanfaatkan.
Beranjak dari permasalahan tersebut, Mahasiswa PKM-K dengan produk Ecoffee membawa inovasi berupa pemanfaatan limbah ampas kopi terhadap fashion.
Para mahasiswa tersebut yakni Emi Juniarti, Mira Laura, Sony Satria Utama, Ahmad Habib Rizqi, dan Septian Candra Pratama, di bawah bimbingan Dosen Drs. Gita Danupranata, MM.
“Produk Ecoffee merupakan sebuah produk fashion dengan penambahan inovasi berupa pemanfaatan ekstrak limbah ampas kopi pada kain. Sejauh ini, Ecoffe telah melakukan launching produk hijab dan T-shirt,” ujar Emi
Ahmad Habib mengatakan, ampas kopi yang tersisa masih memiliki kandungan seperti kafein asam organik, dan antioksidan meskipun tidak sebanyak kopi murni. Kandungan ini dapat digunakan sebagai penghilang bau tidak sedap.
“Setelah dimanfaatkan ekstraknya, kemudian ampas kopi digunakan sebagai paduan pada sablon saat produksi T-shirt guna mendukung ramah lingkungan”, tambah Sony
Sementara itu Mira menjelaskan, “Ecoffee dapat dapat menciptakan produk yang berbeda dan inovatif berupa paduan ampas kopi dengan memberikan keunggulan mengurangi bau tidak sedap yang menjadi nilai tambah pada produk kami”.
