Mohon tunggu...
Suryono
Suryono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Cerita/Kisah Kearifan Lokal Daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sendang Tempat Bertemunya Arya Penangsang dengan Kuda Gagak Rimang di Desa Gagakan

6 Juli 2023   22:33 Diperbarui: 6 Juli 2023   22:40 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blora, Penelusuran Kisah  Sendang Gagakan di Desa Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, tempat bertemunya Arya Penangsang dengan Kuda Gagak Rimang pada 6/7/2023.

Ketua Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI) DPD I Provinsi Jawa Tengah, Suryono bersama tim penulis yang mewakili beberapa media on line, diantaranya, kompasiana.com, paninews.com, www.jurnalnuswantara.online, berkunjung ke kantor Desa Gagakan, namun sesampainya di kantor desa, Kepala Desa sudah tidak ada di tempat, kemudian tim mencoba menuju rumah Kepala Desa Gagakan yang tidak jauh dari kantor desa.

Sesampainya di rumah Kepala Desa Gagakan, ternyata pintu depan terbuka, langsung tim mengucapkan salam yang langsung dijawab serta dipersilahkan duduk.

Kepala Desa Gagakan, Sugiarto, "Silahkan pak, mungkin ada yang bisa saya bantu". Tanyanya.

Ketua PANI Jawa Tengah, Suryono langsung mengatakan, "Mohon izin bapak, saya mewakili tim penelusuran sejarah, ingin berkunjung ketempat yang menurut cerita yang beredar, di salah satu Sendang yang berada di Desa bapak, pada jaman dulu adalah tempat bertemunya Arya Penangsang dengan Kuda Gagak Rimang.

Sekitar tahun 2017, saya pernah bersama salah satu sesepuh Adat Blora, berkunjung ke tempat Sendang yang katanya tempat disitu pernah menjadi tempat istirahat Arya Penangsang saat melakukan perjalanan, karena memasuki waktu sholat dhuhur, kemudian menunaikan sholat di sekitar Sendang tersebut, selesai sholat, saat akan melanjutkan perjalanan, tiba tiba ada se ekor kuda jantan yang berwarna hitam, rambut dan ekornya berwarna agak kemerahan, mendekat kearah Arya Penangsang.

Sampai sampai, yang saat itu Arya Penangsang sudah duduk diatas Kuda berjenis Dawukruyung berwarna putih turun untuk, dan mencoba duduk diatas kuda tersebut, setelah duduk diatas kuda tersebut, para pengawal mengatakan, 'Gusti sangat cocok sekali, terlihat sangat berwibawa'.

Kemudian, Arya Penangsang bertanya ke pengawal, 'Siapakah pemilik kuda ini', tanyanya, langsung pengawal mencoba bertanya ke penduduk sekitar saat itu, kemudian tidak begitu lama pengawal yang bertanya ke penduduk sekitar Sendang  menjawab, 'Kuda tersebut milik putra Soreng Pati yang bernama Riman, tapi saat ini pemilik kuda tersebut sudah meninggal'.

Setelah mendengar jawaban dan cerita pengawal saat itu, Arya Penangsang mengatakan, "Baiklah, karena pemilik kuda ini sudah tidak ada, juga warna kuda ini hitam, serta pemilik bernama Riman, dan untuk menghormati pemilik kudanya, maka mulai saat ini kuda saya berinama Gagak Riman".

Mungkin karena penyebutan masyarakat saat itu lebih mudah jika menyebut Gagak Rimang, daripada Gagak Riman, sampai saat ini, lebih banyak menyebut kuda yang sering di bawa Arya Penangsang bila keluar daerah dengan sebutan Gagak Rimang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun