Mohon tunggu...
Suryono Brandoi Siringoringo
Suryono Brandoi Siringoringo Mohon Tunggu... Jurnalis -

Aku bukan seorang optimis yg naif yg mnghrapkan harapan-harapanku yg dkecewakan akan dpnuhi dan dpuaskan di masa dpan. Aku juga bukan seorang pesimis yg hdupnya getir, yg trus menerus brkata bhw masa lampau tlh mnunjukan bhw tdk ada sesuatu pun yg bru dbwah matahari. Aku hanya ingin tmpil sbg manusia yg membwa harapan. Aku hdup dgn kyakinan teguh bhw skrng aku bru mlhat pantulan lembut pd sbuah kaca, akan tetapi pd suatu hari aku akan brhdpan dgn masa dpn itu, muka dgn muka.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lihatlah Betapa Kejamnya Suatu Revolusi

14 Desember 2011   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:19 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Gambar: Google Revolusi adalah perubahan ketatanegaraan secara fundamental yang menyangkut pembagian kekuasaan politik,status sosial,ekonomi,dan sikap budaya masyarakat. Revolusi biasanya diikuti oleh meluasnya dan meningkatnya tindak kekerasan, mobilitas massa dan perjuangan ideo-logi,revolusi dapat diawali oleh pemberontakan dan kudeta. Dalam revolusi tidak ada hukum,tidak ada keadilan,tidak ada perikemanusiaan. Yang ada hanya dendam dan kekerasan. Dari sekian banyak revolusi yang terkenal di dunia,Yang paling akhir dan masih hangat beritanya adalah Revolusi Timur Tengah,seperti Tunisia,Mesir,Aljazair,Bahrain,Yaman dan yang paling seru revolusi di Libia. Yang berkobar peperangan,hancur menghancurkan,bunuh membunuh,balas dendam, mengerikan sekali. Sumber Gambar: Google Pemimpin Libia,Moammar Khadafi yang terdesak oleh pasukan pemberontak dan tertangkap di sebuah gorong-gorong di kota kelahirannya dalam keadaan hidup tapi terluka,dan minta jangan dibunuh,meski pun dalam keadaan terluka,namun dia diseret,dianiaya oleh pasukan rakyat dan akhirnya dibunuh. Dan yang lebih memprihatinkan jenasahnya tidak langsung dikebumikan,tapi dipertontonkan kepada rakyat. Setelah jenazahnya mulai membusuk barulah dikebumikan disuatu tempat yang disembunyikan dipadang pasir. Lihatlah betapa kejamnya suatu revolusi. Saya bukan ingin membela Khadafi,Bukan.Namun betapa pun otoriter dan kejamnya Khadafi ketika 42 tahun memerintah tetapi setelah kalah dan tertangkap sangatlah tidak pantas jika jika jenazahnya dibiarkan jadi tontonan,dan baru mulai busuk baru dikebumikan.ini sangat tidak manusiawi dan keterlaluan.bahkan melanggar hukum agama. Tapi ini dilupakan, yang diingat hanya balas dendam. Itulah revolusi.. Barangkali saat ini di negeri kita ini,karena merasa tidak puas,bahkan kecewa dan sakit hati karena Reformasi tidak memberi hasil seperti yang diingiinkan,bahkan keadaan tambah memburuk,Korupsi merajalela,bahkan banyak koruptor yang diadili di Pengadilan Tipikor divonis bebas,kejahatan menjadi-jadi,kerusakan moral malah dibanggakan,banyak orang tanpa sadar berkata ‘’sebaiknya di Indonesia ada Revolusi lagi’’. Beberapa minggu lalu kita dikejutkan oleh tindakan bakar diri oleh seorang mahasiswa dan aktifis HAM,alm sondang hutagalung di depan istana negara,walau saya tidak tahu pasti tujuan alm bakar diri tapi dari berita dan pengakuan teman-teman seperjuangan alm selama hidup. Tujuan alm bakar diri karena melihat persoalan bangsa ini yang terus menerus mengalami kebobrokan.dia ingin menyuarakan revolusi bagi bangsa ini dengan mengorbankan nyawanya. Walau pada akhirnya tindakan alm Sondang Hutagalung menimbulkan pro-kontrak pada masyarakat dan sungguh sangat disesalkan banyak orang. Tapi pada dasarnya menurut penulis Tujuannya jelas pasti baik, ingin Indonesia menjadi baik lahir dan batin. Indonesia yang aman,makmur dan adil. Tapi seberat apa pun persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, jika kita harus memilih jalan revolusi demi perubahan bangsa ini, sungguh sangat lah tidak efektif. Mengingat proses sebuah revolusi sangatlah mengerikan,akan banyak jatuh korban sia-sia.dan akhirnya penulis menyakini bahwa jalan lain masih banyak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa ini tanpa harus jalan revolusi. Oleh karena itu mari kita bersama-sama mencari jalan dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun