[caption id="attachment_178255" align="alignnone" width="480" caption="Demo Kenaikan BBM (harianorbit.com)"][/caption] Ketika Demokrasi sebagai keyakinan,sebagai roh telah dipinggirkan oleh hegemoni materiil para aktor penguasa yang berwajah ganda. Nabi demokrasi sekaligus tirani. Mentalis penguasa yang otoriter disadari betul sebagai persoalan bersama yang mesti dilawan.Dan mereka senantiasa terus menerus melukai hati rakyat dengan menghambur-hamburkan uang rakyat. Sementara jutaan rakyat menderita. Sehingga Kritik lahir dari kegelisahan yang kongkrit. Dan Mahasiswa turun ke jalan-jalan sebagai ungkapan luapan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. Karena pada dasarnya setiap aksi-aksi yang dilancarkan Mahasiswa merupakan sebagai perjuangan idealitas rakyat melawan pemerintah. Dan Aksi turun ke jalan merupakan salah satu penyangga tegaknya demokrasi dinegara manapun, tindakan para demonstran penentu arah perpolitikan di negeri yang demokrasi ini merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi yang efektif.
Dan ketika mahasiswa turun ke jalan ,pemerintah sering kali mengalami semacam fobia terhadap demonstrasi massa. Itu bisa kita lihat bagaimana reaksi presiden ketika menghadapi rencana-rencana massa turun ke jalan,seperti rencana Mahasiswa yang akan secara serentak di seluruh penjuru Negeri ini akan melakukan demonstrasi besar-besaran pada tanggal 27 maret 2012 mendatang.lihatlah tanggapan serius dari pemerintah dan komentar-komentarnya bernada cemas. Sikap presiden itu justru menggambarkan bahwa presiden kurang siap menerima kritik massa di jalanan. Hal itu ditakuti,tentu karena berkorelasi dengan pencitraan kepemimpinan yang dibangun. Semakin banyak bermunculan aksi massa dijalanan,citra sukses kepemimpinannya akan berkurang.
Namun sangat disayangkan kondisi saat ini dimana aksi massa turun ke jalan justru lebih kental dengan semangat pesanan dari pihak-pihak tertentu. Banyak mahasiswa sekarang yang sengaja dibayar untuk melakukan demonstrasi . Hal semacam itu bahkan sudah menjadi rahasia umum. Para aktivis mahasiswa banyak kehilangan idealitas perjuangannya ketika disuguhi uang. Ketika para aktivis sudah dikendalikan oleh uang,aksi turun jalan tidak lagi menarik dan ironis. Jadi maklum kalau banyak masyarakat antipati dengan munculnya aksi-aksi mahasiswa. Mereka sepertinya kurang simpati,karena aksi mahasiswa tidak lebih dari sekedar sumber kemacetan lalu lintas. Masyarakat sudah mulai kritis terhadap aksi mahasiswa yang hanya pesanan. Sehingga masyarakat tidak tertarik bergabung dengan demonstrasi mahasiswa.
[caption id="attachment_178256" align="alignnone" width="565" caption="Aksi Anarkis Mahasiswa (medan.tribunnews.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H