Mohon tunggu...
Suryono Brandoi Siringoringo
Suryono Brandoi Siringoringo Mohon Tunggu... Jurnalis -

Aku bukan seorang optimis yg naif yg mnghrapkan harapan-harapanku yg dkecewakan akan dpnuhi dan dpuaskan di masa dpan. Aku juga bukan seorang pesimis yg hdupnya getir, yg trus menerus brkata bhw masa lampau tlh mnunjukan bhw tdk ada sesuatu pun yg bru dbwah matahari. Aku hanya ingin tmpil sbg manusia yg membwa harapan. Aku hdup dgn kyakinan teguh bhw skrng aku bru mlhat pantulan lembut pd sbuah kaca, akan tetapi pd suatu hari aku akan brhdpan dgn masa dpn itu, muka dgn muka.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa yang Telah Kamu Berikan kepada Negaramu’?

9 Februari 2012   03:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:53 1675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John F Kennedy pernah menyatakan’’Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu,tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu’’.jika kita ditanya apa yang kamu berikan kepada Negara kita tercinta Indonesia ini?.tentu kawan-kawan punya jawabannya sendiri.

Tapi jika kita ditanya apa yang telah diperbuat Negara kepadamu?. Kita tidak bisa pungkiri memang selama ini telah banyak yang diperbuat bangsa ini untuk kita. pemerintah memberikan Subsidi kebutuhan pangan,rumah hingga bahan bakar (BBM) walau sebetulnya jatah itu untuk rakyat miskin tapi nyatanya banyak juga dari kalangan menengah hingga kalangan atas menikmatinya. tapi mengapa masih saja kita ribut tiap hari menuntut dan memaksa Negara untuk mengurus kita masyarakat biasa?.

Jika ditanya kenapa bangsa kita yang terkenal dengan kekayaan bumi dan alam nya yang berlimpah,tetapi hampir 67 tahun merdeka masih saja sebagian besar masyarakatnya masih dibelenggu kemiskinan?.itu bisa jadi karena masyarakat kita sebagian besar hanya bergantung kepada pemberian Negara alias bermental subsidi. Pembangunan Negara selama ini terhambat karena Negara hanya mengurus rakyatnya.itu terbukti dengan banyaknya subsidi yang selama ini diberikan Negara kepada masyarakat.minat kita yang besar untuk menikmati pendapatan negeri ini secara gratis telah menjadi peluang bagi para pejabat-pejabat korup. Lihatlah sekarang,para pejabat terhormat sibuk merancang anggaran untuk memanjakkan masyarakatnya. Rancangan tersebut bukan semata-mata untuk masyarakat saja,melainkan untuk mengamankan kepentingannya.sebaliknya,kita merasa tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan asalkan kita memperoleh bantuan. Oleh karena itu,kita tidak perlu terkejut jika melihat proyek-proyek Negara yang tak masuk akal karena itu buah dari sikap kita sebagai masyarakat yang hanya ingin menikmati penghasilan Negara ini tanpa harus berbuat kepada Negara.

Oleh karena karena itu sebagai warga Negara kita perlu kembali merefleksikan diri kita terhadap Negara. Apa yang telah kita berikan terhadap Negara dan apa yang telah diberikan Negara kepada kita.sudah Seharusnya kita yang mengurus Negara ini jangan malah kita yang di urusi Negara. Memang masih banyak masyarakat di negeri ini yang hidup dalam kemiskinan.akan tetapi,kita perlu bangkit dari keterpurukan paradigma tersebut. Tak selamanya yang miskin ditolong oleh Negara. Hal ini bukan untuk mengijinkan Negara agar membiarkan masyarakat miskin dalam kesusahaannya,tetapi untuk menyadarkan kita semua walaupun kita miskin tetapi kita masih punya waktu dan tenaga untuk menghasilkan sesuatu.ketahuilah jika saat ini Negara masih mensubsidi kehidupan kita,yakinlah puluhan tahun lagi pun pasti kita masih disubsidi.akhirnya,dipenghujung keterpurukan Negara ini barulah kita sadar bahwa subsidi itu ibarat bom waktu dan permainan kebijakan para pemimpin yang korup. Oleh karena itu mari lepaskan belenggu itu sehingga para pejabat korup tidak lagi leluasa mengerogoti penghasilan Negara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun