Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

KP MAIN: Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Berkelanjutan @KompasianaDESA

31 Januari 2025   08:58 Diperbarui: 31 Januari 2025   11:36 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koperasi Produsen Milenial Andalan Indonesia (KP-MAIN)

Dalam era modern yang penuh tantangan, koperasi produsen menjadi salah satu solusi inovatif untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi berkelanjutan. Salah satu model bisnis yang menonjol adalah Koperasi Produsen Milenial Andalan Indonesia (KP-MAIN) & Supply Chain Integrated, yang berfokus pada pemberdayaan petani dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Dengan mengintegrasikan berbagai sektor, model bisnis ini bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan serta menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan.

Koperasi Produsen Milenial Andalan Indonesia (KP-MAIN) & Supply Chain Integrated menawarkan solusi inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan, mendukung pemberdayaan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan berbasis kolaborasi, koperasi ini mampu menciptakan ekosistem yang berkelanjutan serta memberikan manfaat luas bagi seluruh pemangku kepentingan, dari petani hingga konsumen akhir.

Struktur Bisnis Koperasi Produsen

Model bisnis koperasi ini mengandalkan berbagai aspek penting yang membentuk ekosistemnya:

  1. Mitra Utama
    Koperasi ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani, UMKM, lembaga advokasi, serta lembaga keuangan bank dan non-bank untuk memastikan keberlanjutan usaha.

  2. Aktivitas Utama

    • Menyediakan bahan makanan untuk Sentra Pelayanan Makan Bergizi (SP MBG), termasuk beras, sayuran, tahu/tempe, telur, daging, susu, dan minyak goreng dari produk lokal.
    • Mendirikan Rumah Produksi Gizi (RPG) dengan kapasitas produksi 5.000-15.000 unit per hari.
    • Budidaya tanaman hortikultura melalui konsep urban farming.
    • Budidaya ternak dan perikanan, termasuk sapi, kambing, unggas, serta rumput laut.
    • Pengelolaan limbah melalui pabrik daur ulang untuk mengolah limbah organik dan anorganik menjadi pakan ternak, pupuk alami, dan biogas.
  3. Sumber Daya Utama

    • Kawasan Ekonomi Cikidang (KEC) di Sukabumi, Jawa Barat, seluas 888 hektare sebagai ruang pertumbuhan berkelanjutan.
    • The Real Food Estate di Bogor, seluas 30 hektare, sebagai laboratorium pertanian percontohan.
    • Sumber daya manusia yang terdiri dari komunitas petani serta lembaga advokasi seperti Lembaga Advokasi Petani Indonesia (LAPI).
    • Jaringan pembiayaan dari bank, lembaga non-bank, dan investor.

Keunggulan Model Bisnis

Model bisnis ini memiliki beberapa keunggulan yang menjadi nilai utama:

  • Akselerasi Pengentasan Kemiskinan melalui program pemberdayaan petani dan pelaku usaha ultra mikro.
  • Hubungan Jangka Panjang dengan Konsumen melalui kontrak kerja sama yang fleksibel, seperti jual-beli putus, barter, co-branding, kemitraan, dan sewa beli.
  • Distribusi yang Efektif dengan pendekatan langsung dari koperasi produsen ke konsumen melalui jaringan pusat, provinsi, dan daerah.
  • Segmentasi Pasar yang Luas, meliputi sentra pelayanan MBG, petani, kelompok tani, serta UKM dan UMKM.

Sumber Pendapatan dan Biaya Operasional

Pendapatan koperasi diperoleh dari berbagai sumber, termasuk penjualan produk pertanian, distribusi pangan, dan kemitraan bisnis. Biaya operasional meliputi produksi bahan makanan, logistik, pengelolaan limbah, serta pelatihan dan pendampingan petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun