Mohon tunggu...
Suryokoco Suryoputro
Suryokoco Suryoputro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desa - Kopi - Tembakau - Perantauan

Berbagi pandangan tentang Desa, Kopi dan Tembakau untuk Indonesia. Aktif di Organisasi Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara, Koperasi Komunitas Desa Indonesia, Komunitas Perokok Bijak, Komuitas Moblie Journalis Indonesia dan beberapa organisasi komunitas perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengoptimalkan Peran Bumdes dalam Program Makan Bergizi Gratis @KompasianaDESA

21 Januari 2025   22:03 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:51 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iluatrasi ( Sumber Tribunjateng)

Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk berkontribusi dalam rantai pasok pangan nasional. Program ini menuntut pengelolaan yang baik dari produksi hingga distribusi, dengan BUMDes menjadi salah satu penggerak utama di tingkat lokal.

Peran Strategis BUMDes

BUMDes memiliki mandat utama untuk memanfaatkan potensi lokal guna meningkatkan kesejahteraan desa. Dalam konteks program makan bergizi gratis, BUMDes dapat memainkan peran strategis sebagai:

  1. Penyedia Bahan Baku Pangan Lokal: Seperti beras, telur, sayuran, dan bahan pangan lainnya.
  2. Pengelola dan Distributor: Menyediakan sistem logistik lokal untuk dapur komunitas atau pusat penyedia makanan.
  3. Pemimpin Inovasi Ekonomi Desa: Membangun unit-unit bisnis baru yang mendukung keberlanjutan pangan.

Dalam diskusi NGOPI PAGI #005 dengan tema: Menakar Peluang BUMDes dalam Program Makan Bergizi Gratis menghadirkan narasumber: Nurfalah Zahir, S.E, CPAS - Ketua FBI DPW Jawa Barat terungkap BUMDes di berbagai wilayah telah mulai menyusun rencana strategis untuk berperan aktif dalam program ini. Langkah awalnya mencakup pemetaan potensi desa dan peningkatan kapasitas SDM.

Modal dan Pendanaan: Tantangan dan Solusi

Salah satu tantangan terbesar bagi BUMDes adalah pendanaan. Namun, regulasi telah memberikan ruang sebesar minimal 20% dari dana desa untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk penyertaan modal bagi BUMDes.

Di Jawa Barat, misalnya, banyak BUMDes yang mengintegrasikan dana ini dengan inisiatif masyarakat. Sebagai contoh:

  • Kerjasama dengan petani lokal: Membeli hasil panen langsung untuk memastikan rantai pasok stabil.
  • Pembentukan korporasi pertanian desa: Konsep ini menggabungkan investasi masyarakat dengan dana desa untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Penting bagi BUMDes untuk memiliki data akurat tentang potensi lokal, seperti jumlah petani dan kapasitas produksi. Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang berbasis data.

Tahapan Implementasi Program

Untuk memaksimalkan kontribusi BUMDes dalam program makan bergizi gratis, beberapa langkah strategis dapat diambil:

  1. Pemetaan Potensi Desa
    • Identifikasi sumber daya lokal, seperti hasil tani dan ternak.
    • Hitung kapasitas produksi untuk memastikan pasokan cukup memenuhi kebutuhan dapur umum atau pusat distribusi.
  2. Peningkatan Kapasitas SDM
    • Pelatihan khusus bagi pengurus BUMDes terkait manajemen bisnis dan regulasi.
    • Kolaborasi dengan dinas terkait untuk memperkuat aspek legalitas, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha.
  3. Pembangunan Infrastruktur Pendukung
    • Penyediaan gudang penyimpanan untuk bahan pangan.
    • Pengadaan alat produksi atau fasilitas logistik, seperti kendaraan distribusi.
  4. Kerjasama dengan Mitra Strategis
    • Menjalin kemitraan dengan koperasi, dinas ketahanan pangan, atau sektor swasta.
    • Melibatkan masyarakat dalam proses produksi dan distribusi untuk memperkuat rasa memiliki.

BUMDes sebagai Penyedia dan Pengelola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun