Mohon tunggu...
Suryati Pmr
Suryati Pmr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih hidup

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

My Journey in Semester 2

3 Juni 2022   03:28 Diperbarui: 3 Juni 2022   03:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjalananku selama semester 2


Hello everyone, how are you? saya harap kalian baik -- baik saja, dan kalian pasti tau apa kemauan saya, meskipun kalian tidak membaca artikel ini saya harap kalian mampir dulu lah sebentar setidaknya buat pengetahuan kalian juga kan wkwk.


Saya di sini akan membahas tuntas semua cerita yang aku jalani dan aku lewati selama semester 2 ini, jangan lupa scrolnya sampek bawah ya gaes, jangan lewatkan cerita menarik dari artikel saya kawan -- kawan.


Selama perjalanan saya kuliah di universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang di semester dua ini, saya rasa dunia ini sangat cepat berputar karena saya baru saja masih kelas 2 SMA tetapi sekarang saya sudah semester dua di uin, penyebabnya dunia begitu cepat berputar karena saya selama ini hanya sekolah online gara -- gara ada pandemi covid -- 19 yang meresahkan para orang -- orang yang berada di bumi ini, saya mendapatkan banyak pengalaman di saat ada tugas wawancara yang mana wawancara ini bukan hal yang biasa dalam mengerjakan tugas tersebut, wawancara ini sangat penting tapi belum pernah di lakukan saya sebelumnya jadinya saya kadang menganggap berat ketika masih harus wawancara, seiring dari banyak nya tugas pak edi yang wawancara terus akhirnya saya terbiasa dengan wawancara Karena wawancara itu sangat penting ketika kadang ada pertanyaan dan jawaban yang mengganjal dalam pikiran saya.

Ketika saya harus wawancara atau membuat cerita teman dulu dan juga harus wawancara kedua orang tua saya yaitu mama dan ayah ku. Dan selanjutnya ketika ada wawancara yang harus pergi ke tempat non islam inilah yang membuat saya awalnya takut dan kaget, karena sebelumnya belum ada pengalaman sama sekali, dan saya di waktu itu mulai memberanikan diri untuk bisa mengeluarkan pertanyaan di depan umum, akhirnya saya pergi ke tempat tersebut bersama sepupu saya untung saja dia mau di ajak saya ke vihara untuk temani saya wawancara kalau tidak sudah di pastikan saya takut atau tidak beranu kalau bersama teman, saya merasa waktu pertama kali pergi ke tempat ibadah non islam itu sangat sia -- sia di karenakan tidak bertemu dengan pemuka agama nya agak sedikit kecewa tapi gakpapa mungkin ini ujian ku untuk bersabar, kemudian saya datang keesokan harinya akhirnya bisa bertemu dengan beliau.

Dan juga saya pergi ke tempat ibadah umat kristen yang ada di tengah -- tengah kota pamekasan, saya pergi ke tempat tersebut tidak perduli pada waktu itu meskipun kehujanan kami rela demi mendapatkan nilai yang terbaik tetapi setelah sampai di tempat tersebut saya merasa sangat -- sangat kecewa padahal kami sudah rela kehujanan berangkat dari rumah agar bisa bertemu dengan pemuka agamanya malah gagal. Dan itulah mengapa alasan saya tidak mengerjakan tugas  wawancara ke 5 di karenakan saya tidak bertemu dengan pemuka agamanya dan kebetulan saya tidak mempunyai teman yang non islam.

Dan setelah tugas berikutnya saya wawancara lagi ke orang tua saya bahwa apa saja tradisi yang ada di madura tepatnya di daerah saya kabupaten pamekasan ini, ternyata ada tradisinya saya kira tidak ada tradisi sebelum bulan puasa di madura karena saya belum wawancara juga kepada tetangga
Dan ada tugas berikutnya saya wawancara kepada orang yang pernah menjadi anggota bawaslu di desa saya, untung saja setelah terjadi tugas itu di desa saya ada pemilihan kepada desa yang di mana banyak sekali cerita dan fakta -- fakta menarik tentang pemilu yang ada di daerah saya dan saya juga wawancara kepada kepala kades saya yang baru saja menang dalam pilkades tersebut.

Tugas berikutnya saya juga harus wawancara kepada nenek atau tetangga saya yang mana beliau itu hidup sebatang kara dan meskipun beliau juga dalam pengawasan keponakannya tetapi tidak selalu rukun dengannya saya merasa kasihan kepada beliau dan benar kata orang -- orang bahwa hidup itu tidak melulu harus melihat ke atas ada kalanya kita harus juga melihat ke bawah ternyata masih ada banyak orang yang belum mampu tapi mereka di paksa dewasa oleh keadaan.

Dan ada lagi tugas berikutnya yaitu wawancara guru ngaji tetapi malah saya menceritakan masa kecil saya pas belajar ngaji,kalau di suruh ingat -- ingat pas waktu kecil itu banyak bahagianya ternyata, rasanya menjadi dewasa ini sungguh tidak enak karena udah di paksa dewasa sama keadaan yang benar -- benar menikmati pahitnya kehidupan, sungguh sekali sekali waktu dulu ketika kita tidak tahu ngaji tapi beliau sangat sabar dalam menuntun santrinya dengan lambat laun dan juga do'a barokahnya dari beliau itu dan saya juga sangat salut dengan kesabarannya beliau karena beliau dan kedua orang tua.

Setelah adanya tugas di semester 2 ini membuat saya menjadi dewasa dan bisa mencari banyak pengetahuan yang sebelumnya belum pernah saya alami dan ini juga bisa menjadikan otak saya encer di karenakan tugas wawancara ini yang sangat membantu saya untuk berfikir yang lebih baik dan bagus dan bisa membuat artikel di blog kompasiana bukan lah hal yang sangat mudah, tetapi perlu juga adanya latihan pemikiran dan juga latihan dan juga kesabaran untuk menjadikan sebuah tulisan yang bermakna dan tidak asal copas sana -- sini.

Saya sangat mengerti dengan kemauan dosen yang itu bisa membantu mahasiswanya untuk berfikir rasional tetapi juga kondisikan mahasiswanya untuk di beri waktu yang relatif panjang juga untuk berfikir karena ini bukan hal yang biasa akhirnya jadi terbiasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun