Mohon tunggu...
Suryati Pmr
Suryati Pmr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih hidup

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjadinya Pemilu yang Ada di Madura

3 Juni 2022   01:25 Diperbarui: 3 Juni 2022   01:36 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hay everyone bagaimana kabar kalian? Yang saya harapkan adalah kalian baik -- baik saja dan semoga aja tetap bersyukur di mana pun kalian berada. Saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah membaca artikel ini, karena membaca sangat penting dan membaca adalah membuka jendela dunia.


Sebelumnya saya akan membahas artikel tentang terjadinya pemilu yang ada di madura, Karena merupakan pemilu Salah satu wujud pelibatan masyarakat dalam proses politik adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan negara atau daerah dalam periode tertentu. Ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara.


Dan Pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, dimaksudkan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mampu mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan dapat menyerap serta memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.


Yang dimaksud dengan pemilu yang bersifat langsung adalah rakyat sebagai pemilih berhak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara. Warga negara yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih berhak mengikuti pemilu dan memberikan suaranya secara langsung.


Membahas pemilu ini juga bisa membahas pilkades yang telah terjadi di daerah madura tepatnya di pamekasan yang di mana pilkades ini meresahkan para warga setempat yang ada di pamekasan karena pilkades tersebut terjadi pada bulan puasa pada tanggal 23 april 2022 kemaren, di dalam pilkades ini saya ikut menyuarakan salah satu calon untuk menjadi kades di desa saya yaitu tepat nya di desa bajang. Karena kalau ada pemilihan di madura itu bisa berpotensi carok, sebenarnya pemilihan kemaren yang ada di madura itu pas bulan puasa ada kekurangan dan kelebihannya, kekurangannya kenapa bisa terjadi pemilu di bulan puasa yang sudah jelas kalau di dalam pemilu itu pasti ada kecurangan dan ketidakadilan dan bisa membuat batal puasa seseorang dan kelebihannya yaitu bisa menahan emosi orang untuk bisa melakukan hal apa saja yang di larang dalam puasa.


Dan kemudian saya wawancara dalam pemilihan presiden, gubernur, bupati dan kepala desa itu manakah yang berpotensi ada kecurangan dan yang paling rawan. Beliau menjawab semuanya yang ada dalam pemilu itu pasti ada kecurangan karena di dalam nya mengandung politik seperti politik uang dan beliau menambahkan pemilihan kepala desa itu juga termasuk yang paling rawan di dari semua pemilihan yang ada.


Dan pemilu yang ada di madura itu sangat berbeda dengan di jawa karena di madura itu orang nya emang keras kalo misalkan membahas tentang pilkades dan pilkades di madura itu sangat menjadi harapan para calon dan juga di bilang keren kalau misalkan family nya jadi kepala desa karena kata orang madura itu jadi kepala desa sangat di hormati. 


Dan ketika pemilihan kepala desa yang terjadi di desa saya yaitu dengan ada nya pungli jadi dari jauh -- jauh hari sudah bisa di tebak mana yang akan menang dan mana juga yang akan kalah, dan di desa saya itu kalau calon kepala desa nya sudah banyak uang sepertinya sudah di pastikan beliau akan memenangkan pemilu tersebut di karenakan di desa saya itu mengambil kesempatan bagaimana lagi bisa mendapatkan uang tanpa bekerja dan alasan masyarakatnya itu gini " kan kita tidak meminta uang tapi malah di kasih, berarti ini rejeki saya" kata beliau ucap salah satu warga yang ada di desa saya, saya miris dengar nya mereka pada bilang seperti itu karena pemilu ini bukan ajang pungli tapi untuk menentukan keadilan yang ada di negeri ini, bagaimana mau maju kalau pikiran masyarakat nya seperti itu, geleng -- geleng kepala jadinya.
Dan tidak ada lagi rahasia di antara pemberi suara dan calon kepala desa nya dengan pemberi suara. Tidak ada lagi kebebasan dalam menentukan hak pilih sesuai hati nurani nya masing -- masing pemberi suara dan semua calon kepala desa bergantung nya pada kecurangan yang di maksud dengan uang. Uang menjadi sasaran nomer satu manusia karena uang di butuhkan dalam hidup kita. Dan tidak ada lagi kejujuran di dalam pemilu karena semua calon pasti melakukan kecurangan demi kemenangan tersendiri.


Sudah tidak tercipta lagi keadilan di negeri ini karena terjadi nya pemilu di desa saya sudah membuktikan jelas, karena kemenangan tersebut merupakan sebuah pencapaian besar yang ada di dalam benak semua calon kepala desa. Dan dari sini sisi buruk pemilu yang terjadi di indonesia yang belum bisa di atasi dan juga belum di sembuhkan.


Saya berharap kepada indonesia bahwa kedepannya bisa teratasi masalah yang contohnya ada di atas dan semoga kedepannya pemilu yang ada di indonesia makin membaik sehingga bisa dengan tetap mempertahankan asas asas pemilu tersebut. Tentu hal nya bahwa pemilu selanjutnya akan bergantung pada generasi selanjutnya apakah bisa merubah kebiasaan yang ada di atas atau akan tetap seperti pemilu yang sekarang.


Sekian dari saya mohon maaf apabila ada salah kata atau penulisan
Salam hormat kepada pembaca

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun