Keempat, masalah disiegrasi bangsa. Demokrasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil.
Kelima, masalah dekadesni moral. Dewasa ini, fenomena materialisme, pragtisme, dan hedonism makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa.
Keenam, masalah narkoba. Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan Negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif.
Ketujuh, masalah penegakan hukum yang berkeadilan. Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak factor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi factor dominan dalam penegakan hukum adalah factor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegakan hukum.
Kedelapan, masalah terorisme. Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas diindonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah di tangkap dan di penjarakan berdasarkan hukum yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
http://nasional.sindonews.com/read/2013/12/27/13/821215/sepanjang-2013-kasus-narkoba-meningkat
http://www.pulausumbawanews.com/hukum/indonesia-peringkat-5-terkorup-di-dunia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H