Aspek Kemasyarakatan Dalam Islam
Suryatina1, Achmad Wahidi2
1Mahasiswi Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Email : tinabindu7@gmail.com
ABSTRAK
Dari segi etimologis, Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat merupakan sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Pada dasarnya mereka mempunyai kedudukan yang sama yang memberikan keunggulan diantara mereka adalah kualitas taqwanya. Oleh karena adanya keanekaragaman budaya, agama, tradisi dan lain-lain itu, maka manusia harus memberlakukan upaya bersama atas dasar nilai kebaikan (Albirr) dan ketaqwaan (At-taqwa), dan jangan melakukan upaya bersama atas dasar nilai kedosaan (Al-itsm) dan permusuhan (Almaidah:2). Adapun perbedaan-perbedaan yang ada diantara mereka dan sulit dikompromikan,serahkan saja penilaian dan keputusan akhirnya kepada Tuhan (Al-Baqoroh:113)
PENDAHULUAN
Setiap manusia tidak bisa hidup di luar dari suatu masyarakat karena pasti mencari bantuan orang lain. Masyarakat dalam pandangan Islam merupakan alat atau sarana untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang menyangkut kehidupan bersama. Karena itulah masyarakat harus menjadi dasar kerangka kehidupan duniawi bagi kesatuan dan kerja sama umat menuju adanya suatu pertumbuhan manusia yang mewujudkan persamaan dan keadilan. Dalam islam, masyarakat terbentuk diakibatkan adanya kecenderunganmanusiawi antara manusia untuk berkumpul dalam memenuhi kebutuhan yangdiakibatkan oleh pemahaman bersama tentang masalah hidup.