sebelumnya perkenalkan nama saya Surya Damaruka, seorang mahasiswa ilmu komunikasi disalah satu kampus di Yogyakarta, tepat nya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Content creator, hidup nya enak, kerjaan nya nyantai, banyak uang, sukses, begitu anggapan orang-orang seketika mendengar kata content creator, tapi tak seluruh orang beranggapan begitu, tetapi ada yang begitu, kenyataan nya? ya beginilah, pusing, ribet, pengen nyerah. Yang awal nya kita anggap mudah dan gampang ternyata setelah kita menjalani nya baru terasa. Begini ya susah nya.
Begitulah manusia, terkadang hanya mau semua serba instan, padahal di balik kata sukses itu ada pengorbanan dan perjuangan yang disebut proses. Proses yang di lalui kadang tak selalu mulus dan lancar, tentu ada saja hambatan,kesulitan yang dirasakan. Tidak ada orang yang sukses tanpa melalui sebuah proses, bukan begitu? Content creator terkenal sekarang ambil contoh Arief Muhammad seorang youtuber , subscriber nya sekarang tentu melewati proses yang panjang tidak bisa langsung sebegitu banyak nya.
baiklah saya disini akan mencerita sedikit kisah dan pengalaman saya menjadi content creator, sebelumnya saya bukan seorang youtuber, saya tidak memiliki channel youtube, ada pun ada tetapi tidak ada video yang saya upload ke youtube. keinginan untuk aktif diyoutube ada, tetapi tidak sekarang, mengapa? karena saya masih dalam tahap belajar, dalam arti saya masih mengamat sambil belajar. saya tau bisa juga mulai sekarang sambil belajar, tetapi saya tidak mau juga, karena saya pun sampai sekarang belum tau fashion dan content yang ingin saya angkat. saya ingin memaksimal kan ilmu terlebih dahulu baru saya terjun ke ranah itu.
terus saya akan menceritakan apa?sedangkan saya aja belum menjadi seorang youtuber atau disebut juga content creator, saya memang belum ada diyoutube tetapi saya sudah mempunyai suatu karya, atau content video yang saya upload diplatfrom lain tetapi bukan di youtube. sambil belajar sebelum masuk ke youtube saya tentu mengasah ilmu yang saya punya dengan mengupload nya ke platfrom lain, sambil meneliti apakah content yang saya buat banyak orang sukai atau banyak di minati, sehingga setelah itu baru saya meranah platfrom yang besar seperti youtube.
pengalaman saya mengelola dan mengevaluasi content yang saya buat, saya mulai dari content video di Instagram saya mengupload nya kesitu, dengan isi content nya video cinematic ala ala yang saya bikin yang isi nya tentang saya dan teman saya mengunjungi sebuah pantai hingga berenang. Tentu sudah terbayang di pikiran kalian kan video yang seperti apa. Yaa video pada umumnya, yang masih amatir dan masih jauh dari kata sempurna lah dengan modal yang apa adanya nekat membuat video. Kalo menurut saya ya tentu sudah bagus banget video nya kalau orang lain yang liat belum tau, hehe. Dengan bermodalkan Hp dan kadang Kamera DSLR itupun punya teman yang saja pinjam untuk membuat video, terus lanjut ditahap edit dulu saya menggunakan Aplikasi editing di Handphone, sekarang pun masih menggunakan nya, kenapa tidak seperti orang-orang yang mengedit melalui PC atau laptop dengan aplikasi editing yang jauh lebih bagus, saya juga menggunakan nya melalui laptop itupun jarang saya mengguanakan nya , kenapa ? saya masih belum paham dan masih belajar menggunakan nya, mungkin karena keseringan ngedit menggunakan Handphone jadi agak susah dan sedikit terlambat untuk menyesuaikan nya. Tetapi menurut saya jika ingin menjadi content creator yang sungguh-sungguh tentu harus menguasai hal itu , tak mungkin kan kita yang belum berpenghasilan ingin mempunyai seorang editor, tentu kita sendiri yang mengedit nya, makanya perlu belajar dan memahami nya. Untuk modal yang harus kita punya pun agak sedikit berpengaruh, kita ambil contoh laptop, kita harus mempunyai laptop dan tidak sampai disitu, kita juga harus mempunyai laptop yang spek nya mampu membantu kita dalam proses editing. Tetapi alahkah baiknya disaat kita masih menabung untuk memiliki nya kita bisa sambil belajar pelan-pelan sehingga ketika kita sudah memiliki nya kita sudah siap dan tinggal memikirkan content apa yang kita ingin buat.
balik lagi ke pembahasan, Video yang saya upload ke instagram ,ya paling orang-orang yang kita kenal tak jauh dari kita seperti teman kita keluarga kita yang melihat nya, tak banyak orang yang melihat nya juga ,berbeda dengan platfrom seperti youtube dan yang lain nya, terbuka untuk umum, orang dari mana saja bisa melihat video yang kamu upload. Paling kalo pengen juga orang lain liat selain teman kita dan keluarga kita bisa meminta bantuan teman kita untuk mengeshare video kita di story nya agar lebih banyak orang yang melihat nya. Dan dari situ juga kita akan berpeluang dikenal banyak orang dengan karya kita, simpel nya jika karya kita diminati orang lain tentu semakin banyak pula orang yang memfollow akun instagram kita, dan setelah itu tentu menurut saya kita akan menjadi lebih pede dan berani untuk meranah content kita ke platfrom seperti Youtube dan yang lain nya. Kenapa begitu? menurut saya kita sudah tau ranah fashion dan isi content kita seperti apa yang banyak orang sukai, yang banyak orang minati. Tentu tidak mau kan jika kita memulai mengupload tetapi tidak ada yang menonton nya, ya memang belum pasti ramai penonton kita, setidak nya kita tau apa yang diminati orang sehingga orang menonton dan merasa terhibur.
content yang saya buat tidak selalu nya sama seperti jalan-jalan, terkadang pun hanya video gabut saya,contohnya video cinematic masak indomie, membuat minuman, tetapi agar lebih terkesan unik dan berbeda dikemas dengan video yang aestetic dengan ditambah sound yang bagus dan cocok . terkadang pun saya tidak selalu mengupload nya ke public, terkadang hanya saya upload ke story Instagram, video gabut biasa nya saya upload ke story, kalau video niat dan terstuktur baru saya upload ke public Instagram saya.
kekurangan yang masih harus diperbaiki agar content saya menjadi lebih baik dan bagus tentunya. Yang pertama kekurangan dari contet saya, sebenarnya masih banyak kekurangan content saya , kalo bisa disebut semua kurang, kekurangan nya adalah dari hasil video , masih menggunakan kamera Handphone, ya memang tidak menjadi masalah, tetapi ya disitu lah kurang nya, bagaimana kalo bisa menjadi yang lebih bagus tentu semua orang mau, saya masih menabung kok untuk memiliki nya. Selanjutnya editing, ya sudah saya jelaskan tadi saya masih menggunakan aplikasi di Hanphone, kurang? tentu kurang banyak sekali, tetapi saya tetap mengikuti perkembangan editing kok, apalagi ditambah aplikasi editing di handphone sudah mengikuti perkembangan juga.
baiklah segitu aja pengalaman dan cerita saya tentang menjadi content creator, Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H