Biologi molekuler adalah salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur.
Banyak sekali pemanfaatan biologi molekuler pada bidang pertanian diantara nya untuk tanaman pangan, peningkatan tanaman obat, dan tanaman hias. Belakangan ini dunia pertanian dihebohkan dengan naiknya harga komoditas tanaman hias. Primadona yang selau diburu penggemar tanaman hias maupun kolektor adalah beberapa tanaman variegata. Apa itu varigata?
Variegata merupakan suatu tanaman atau lebih tepatnya adalah bagian dari suatu tanaman yang memiliki perbedaan warna dengan warna aslinya, yang pada umumnya letaknya berdampingan pada satu bagian tubuh tanaman. Variegata diekspresikan dalam bentuk bagian tanaman berupa belang atau bercak warna yang berbeda dengan warna aslinya.
Warna variegata pada umumnya yaitu kuning, putih, merah muda dan coraknya tidak beraturan. Namun ada juga variegata yang coraknya beraturan bahkan bisa terjadi pada seluruh bagian sehingga tampilan warnanya hanya kuning, putih, atau merah muda saja.
Proses terjadinya variegata adalah karena terjadinya mutasi gen yang tereskpresi pada warma yang muncul pada tanaman. Beberapa tanaman variegate terjadi karena cekaman alam, atau bahan terjadi evolusi sel yang ada pada tanaman tersebut.
Tetapi belakangan ini, nilai ekonomi yang cukup menggiurkan untuk tanaman variegate. tidak sedikit orang yang menciptakan tanaman variegate dengan berbagai cara. Salah satunya bisa dilakukan menggunakan treatment hormon/ZPT tanaman. Variagata yang dibuat dengan perlakuan hormon bisa bersifat temporer (sementara) dan bisa juga bersifat permanen.
Beberapa hormon yang digunakan untuk membuat tanaman variagata adalah hormon strepson, colchicine, 2.4-D dan streptomycin (antibiotik). Cara aplikasinya adalah dengan menyemprotkan hormon tanaman atau kombinasi beberapa hormon tanaman pada daun dengan dosis tertentu. Interval penyemprotan bisa setiap hari hingga tiga hari sekali hingga terbentuk daun variagata. Belum ada dosis dan konsentrasi yang baku untuk membuat tanaman variagata. Pembudidaya biasanya membuat percobaan sendiri dan mencoba-coba beberapa dosis/konsentrasi hingga diperoleh dosis dan konsentrasi yang tepat. Setiap tanaman mungkin juga membutuhkan dosis dan perlakuan yang berbeda-beda.
Cara lain yang bias digunakan adalah menggunakan cara biologi molekuler, yaitu melakukan cekaman pada sel tanaman agar terjadi  mutasi pada sel yang mengekspresikan warna klorofil yang semula hijau akan mengekspersikan warna lain seperti ciri variegate. Namun pada proses ini cukup membutuhkan beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh setiap orang. Karena penembakan radiasi sinar gama/UV atau radiasi yang dilakukan cukup memiliki resiko untuk keberhasilan proses pembuatan variegata yang membutuhkan biaya yang cukup tinggi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H