Mohon tunggu...
Surya Ryan Hidayatullah
Surya Ryan Hidayatullah Mohon Tunggu... Pelajar

Seorang yang menekuni materi di bidang teknik sipil dengan cita cita sebagai insinyur sipil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Atap Bitumen (Atap Berbahan Utama Aspal)

23 Oktober 2024   00:25 Diperbarui: 23 Oktober 2024   00:39 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Pada zaman sekarang yang semakin maju di iringi dengan perkembangan pola pikir manusia yang semakin maju juga beberapa inovasi telah muncul dari berbagai bidang. Entah itu bidang teknologi, ekonomi, sosial dan sebagainya. Beberapa inovasi tersebut pastinya bertujuan untuk memudahkan para pengguna mengetahui seberapa efektif dalam menggunakan inovasi tersebut. Dari sekian banyak bidang, dalam pembangunan konstruksi juga sudah memiliki banyak inovasi. Contoh inovasi dalam pembangunan sebuah konstruksi gedung yaitu antara lain, pembangunan rumah menggunakan alat canggih yang bernama " Printer 3D " yang saat ini juga sudah banyak di gunakan dalam beberapa proyek pembangunan gedung. Dan untuk bangunan air antara lain yaitu penggunaan " Bendungan Zig Zag " di sungai Kenneth tepatnya di negara Inggris.

Namun kali ini terdapat inovasi terbaru dalam pembangunan konstruksi gedung terutama pada struktur atap. Negara Amerika telah menciptakan sebuah inovasi bahan material atap pada tahun 1893 dan mulai menyebar pada tahun 1900 an yang memiliki bahan utama dari aspal, nama material tersebut yaitu " ATAP BITUMEN ". Dalam beberapa tahun ke belakang Indonesia juga telah mengguanakan inovasi tersebut. Jika ada yang bertanya apakah Atap bitumen cocok di negara Indonesia jawabannya sangat cocok dikarenakan Indonesia memiliki iklim yang sangat bersahabat, berbeda dengan iklim negara Eropa, Russia, Amerika yang memiliki iklim yang tidak bersahabat / memiliki salah satu musim yang akan terjadi pada waktu yang cukup panjang.

Atap merupakan salah satu fondasi terpenting dari sebuah bangunan gedung, terutama rumah. Atap Bitumen merupakan jenis atap yang mulai di minati oleh banyak orang setelah galvalum berpasir. Apalagi sudah menyebar di negara Indonesia karena selain fungsinya yang cukup efektif, penampilannya juga menarik, terkesan mewah dan modern. Penggunaan atap ini juga sering ditemukan di kota kota besar antara lain kota Tangerang, Jakarta, Depok Bandung. Atap Bitumen ini memiliki bahan utama yaitu " Aspal " yang meliputi beberapa komponen yaitu aspal bitumen sendiri, yang merupakan bahan utama, serta berbagai komponen pendukung yaitu Lapisan rumput laut, Fiberglass, Pasir Batu, dan Alga Coating. Atap Bitumen ini dibuat melalui proses pemanasan dan penekananan pada suhu tinggi. Proses ini menghasilkan atap lentur, stabil, dan tahan terhadap pecah.

Atap bitumen juga memiliki beberapa tipe untuk menyesuaikan kebutuhan dan keinginan para pengguna di rumah mereka masing masing. Tipe tipe atap bitumen yaitu antara lain ada :

  • Tipe Shingles GAF

Sumber : Roofie.com
Sumber : Roofie.com

Tipe ini diambil dari nama perusahaan manufaktur atap yang terbesar di Amerika Serikat. Jenis atap ini mempunyai ketahanan dari perubahan musim serta dapat dipakai semua bentuk atap karena tidak datar dan bergelombang.

Atap shingles GAF ini baik untuk semua bentuk atap, baik perisai maupun pelana. Jika ingin dibentuk dome atau kerucut tidak ada pilihan lain selain menggunakan genteng yang mempunyai elastisitas serta mampu menjaga kebocoran, sehingga akan mendapatkan hasil desain atap yang maksimal.

 

  •  Tipe Shingles Cana

Sumber : Patterntoprogress.org 
Sumber : Patterntoprogress.org 

Tipe  shingles cana mempunya kelebihan presisi serta menghasilkan pemasangan lebih rapi dibandingkan jenis lain. Jenis atap ini bersifat -- adhesive pada seluruh bagian atap karena mempunyai ketahanan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun